FIRMAN

Khotbah minggu

Home > Firman > Khotbah Minggu

Hanya Oleh Iman

Views 84893 Votes 0 2014.09.20 21:03:03

HANYA Oleh IMAN

(Roma 4:13-25)

 

Ada banyak hal yang kita mohonkan kepada Allah, tapi sebenarnya dari semua permohonan, tema doa yang paling mendasar dan penting adalah iman dan Roh Kudus. Jika kita tidak memiliki iman dan Roh Kudus, maka meski kita berdoa dan memintapun, permintaan kita akan menjadi hal yang sia-sia saja dan akan hidup dengan sia-sia (Rom 8:9). Ketika Yesus masih hidup di dunia ini, firman yang Yesus titipkan adalah ‘milikilah iman’ dan sebelum meninggalkan dunia  adalah ‘terimalah Roh Kudus’ (Kis 1:8-11). Maka hal menerima Roh Kudus adalah hal memiliki iman, dan hal memiliki iman berarti memiliki Roh Kudus. Apakah iman? Iman adalah pertama, tidak ragu; kedua, kuat & berani, ketiga, berbuat; keempat, menang. Kalau begitu, bagaimana kita bisa memiliki iman yang baik?

 

1.    Ketika kita percaya sesuai dengan firman, barulah iman akan timbul.

Ketika sasaran dan isi iman kita jelas, barulah kita bisa memiliki iman yang pasti. Kita harus percaya firman apa adanya yang dikatakan Alkitab. Percaya firman berarti percaya Dia yang berfirman. Jika tidak demikian, maka iman kita hanya menjadi seperti kepercayaan akan mitos. Iman yang ‘asal percaya’ atau ‘yang penting percaya’ itu sebenarnya bukanlah iman. Karena hanya Allah sajalah yang memiliki kuasa untuk menyelamatkan kita (Kis 4:12), maka Allah-lah sasaran iman kita. Ia adalah Allah yang hidup. Kepribadian dan karakteristiknya sempurna. Oleh karena itu, firman dan perbuatan-Nya, meski kita percaya apa adanya pun, kita sedikitpun tidak akan keliru. Percaya bawa firman Allah akan digenapi apa adanya, itulah iman (Mzm 19:7-9; Ams 22:21; Yes 55:1; 2Ptr 1:19). Abraham, bapa iman, percaya pada semua firman yang dikatakan Allah apa adanya (Kej 12:2). Tetapi hari ini banyak orang kudus yang tidak percaya firman apa adanya. Yesus pernah menegur murid-murid-Nya yang tidak percaya firman apa adanya (Mat 17:17-18; Luk 24:38-39). Percaya firman apa adanya, itulah iman (Ibr 11:1).

 

2.    Ketika kita berharap sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, maka iman akan timbul.

Dunia baru akan percaya jika sesuatu kelihatan atau ada buktinya. Hal berharap pun sama, harus ada bukti barulah orang-orang bisa mengharapkannya. Akan tetapi iman yang demikian itu bukanlah iman (Yoh 20:27-29).  Iman adalah percaya pekerjaan yang dilakukan Allah apa adanya. Bagi orang yang percaya, akan terjadi sesuai dengan yang dia percaya. Sebaliknya, bagi orang yang tidak percaya, tidak akan ada yang terjadi (Mar 9:23). Abrahampun beberapa kali berada di situasi yang terpojok. Ia tidak tahu tempat yang mana ia disuruh pergi. Tapi ia percaya tanpa ragu sedikitpun jika Allah menyuruhnya pergi maka pasti Allah akan memberikan tanah untuk tumpuan kakinya dan bisa hidup dimanapun (Kej 12:1-4, Ibr 11:8). Sewaktu disuruh mempersembahkan Ishak, ia pun percaya bahwa karena Allah yang menyuruhnya, maka anaknya itu akan hidup kembali (Kej 22:1-19; Ibr 11:19).  Ia percaya dengan pasti bahwa Allah adalah yang membuat dari yang tidak ada menjadi ada dan yang bisa menghidupkan orang yang mati. Seperti demikian, iman adalah hal kita mengharapkan hal yang terbaik di situasi yang terburuk. Iman bukanlah hal berharap situasinya sedikit menjadi lebih baik dan bagus. Melainkan iman adalah hal kita berharap kondisinya berubah secara mendasar dan diperbaharui secara keseluruhan. Inilah iman yang sejati.

 

3.    Iman yang percaya dengan mengetahui adalah iman yang lebih besar lagi.

Di Roma 4:19, Kata ‘mengetahui’ di sini bukan menunjuk pada pengetahuan semata. Melainkan menunjuk pada iman yang meski tahu bahwa sesuatu tidak akan terjadi, tapi kita tetap percaya bahwa itu akan terjadi.  Mengetahui’ bahasa Yunaninya ‘khatanoisen’ yang berarti ‘telah memikirkannya dengan mendalam’ atau ‘mempertimbangkannya dengan mendalam’. Abraham menghadapi fakta bahwa dirinya dan istrinya sudah tua dan tidak bisa melahirkan anak lagi. Tetapi Allah berkata bahwa pada mereka benih perjanjian dikandung dan akan timbul keturunan yang besar. Ketika Allah mengatakan firman ini, Abraham malah diperkuat dalam imannya (Kej 12:1-7).  Di depan mata, hal-hal sedang tidak berjalan lancar, tapi tetap percaya bahwa itu akan berhasil, itulah iman yang besar. Iman bukanlah hal seperti kita menceburkan diri ke air dengan memejamkan mata. Kita harus melihat dengan jelas realitanya sambil masuk ke dalam air dengan mata terbuka. Dan kita harus melihat kapan tangan pertolongan Allah akan tampak sehingga kita bisa keluar. Tapi kita tidak boleh hanya melihat realita saja. Karena jika hanya melihat realita, akan timbul keraguan. Kita haruslah menyelidiki bagaimana tangan pertolongan Allah sedang mendekat dan masuk ke dalam realita kita. Petrus yang sedang berjalan di atas air sambil melihat Yesus,  ketika angin badai bertiup keras, bagaimana jadinya? Ia tidak percaya bahwa tangan Tuhan dapat bergerak lebih cepat (Mat 14:30). Iman adalah meski melihat realita, tapi bisa juga melihat tangan Allah sedang mendekat.

 

Kesimpulan:

Iman yang sejati tidak dikendalikan oleh situasi dan lingkungan. Jika kita memiliki iman yang sejati, meski itu adalah iman yang sebesar biji sesawi, maka di dalam lingkungan apapun, iman itu akan bertumbuh dan menjadi kokoh. Iman akan timbul ketika kita taat sesuai firman, taat dengan tidak mengetahui, serta taat meskipun sudah mengetahui. Amin.

 

List of Articles
No. Subject Date Views
143 Berkat 'Allah Mengunjungi' di dalam Krisis Besar Dec 06, 2014 97721
142 Orang yang Bersyukur Nov 23, 2014 102298
141 Pelayan Jemaat yang Harus Berusaha dan Bergumul dengan Segenap Tenaga Nov 14, 2014 97447
140 Doa Daud Di Goa En-Gedi Nov 08, 2014 90979
139 Sebab Kuk Yang Kupasang Itu Enak Dan Beban-Ku Pun Ringan Nov 01, 2014 84471
138 Pakaian Yang Harus Dipakai Oleh Orang-Orang Kudus Di Akhir Zaman Oct 25, 2014 97147
137 Lewat Ketekunan Kamu Akan Memperoleh Jiwamu Oct 25, 2014 78970
136 Allah yang Selalu Memberikan Kasih Karunia yang Melimpah di dalam Segala Sesuatunya Oct 11, 2014 97505
135 Syukur Paulus Dan Doa Pengantaranya Oct 04, 2014 72352
134 Mari Menerima Berkat Ketekunan Sep 27, 2014 81579
» Hanya Oleh Iman Sep 20, 2014 84893
132 Kehidupan Dari Orang Yang Berhikmat Sep 13, 2014 93997
131 Berlarilah Ketempat Dimana Orang Tuhan Berada Sep 06, 2014 89174
130 Mutiara Yang Terbaik Di Dunia Aug 30, 2014 93926
129 Kuasa Perjanjian Yang Memberikan Kemenangan Bahkan Di Masa Penganiayaan Untuk Membinasakan Keturunan Raja Aug 27, 2014 78285
128 Iman Yang Benar Aug 27, 2014 97592
127 Pengajaran Yang Diberikan Melalui Peristiwa Penyembahan Berhala Lembu Emas Di Kaki Gunung Sinai Aug 27, 2014 86863
126 Jika Mau Menerima kasih Karunia Untuk Tetap Bertahan Hidup Aug 16, 2014 98561
125 Kemuliaan Yang Terbesar Dan Tertinggi Yang Akan Kita Nikmati Aug 16, 2014 83307
124 Peliharalah Hari Raya Penuaian Jul 18, 2014 84712
XE Login