FIRMAN

Khotbah minggu

Home > Firman > Khotbah Minggu

Doa Daud Di Goa En-Gedi

Views 90678 Votes 0 2014.11.08 17:36:48

DOA DAUD DI GOA EN-GEDI

[Mzm 141:1-10]

 

Ini adalah puisi yang dibuat Daud sambil ia merenungkan kembali kisah yang terjadi di gua En-gedi (Yos 15: 62). En-gedi berarti 'mata air anak kambing'. Betapa sukacitanya jika seseorang menemukan mata air di tanah yang tandus. Ini menjadi tempat pengungsian yang bisa menghidupkan nyawa yang sedang sekarat. Yesus Kristus adalah yang memberikan air kehidupan yang kekal bagi umat manusia yang haus (Why 21:6, Yoh 4:10, 14). Di pembacaan hari ini kita bisa menemukan iman Daud di waktu krisis, dan sambil merenungkan hal ini, mari memperoleh hikmat untuk mengatasi krisis.

1.         Kita bisa menemukan sikap doa.

Daud yang dikejar oleh Saul bersembunyi didalam gua En-Gedi yang sangat gelap. Namun Daud sama sekali tidak putus asa dan ia berdoa dan berseru kepada Allah yang hidup, di Mazmur 141 ayat 1, “Mazmur Daud. Ya TUHAN, aku berseru kepada-Mu, datanglah segera kepadaku, berilah telinga kepada suaraku, waktu aku berseru kepada-Mu!” Ini adalah cara yang bisa kita ambil ketika kita tertimpa krisis karena berhadapan dengan penderitaan dan kesulitan. Ayat 2, “Biarlah doaku adalah bagi-Mu seperti persembahan ukupan, dan tanganku yang terangkat seperti persembahan korban pada waktu petang.Umat Israel menganggap bahwa sambil ukupan naik, doa pun dinaikkan kepada Allah (Kel 30:7-8). Daud sedang berada jauh dari bait suci tapi ia memohon kepada Allah agar ia yang menaikkan tangan dan menyembah dianggap sebagai menaikkan korban bakaran di bait suci. Itu merupakan permohonan yang dinaikkan dengan iman, agar doanya bisa naik seperti asap ukupan. Inilah pengakuan bahwa Allahlah yang harus menolongnya untuk melepaskan krisis ini. Dikatakan, “biarlah ... seperti persembahan ukupan. Di sini, kata 'biarlah' dalam bahasa Ibrani thikon berasal dari kata khun yang artinya mendirikan atau mengokohkan. Dan diayat itu dipakai bentuk pasif, sehingga artinya didirikan, dikokohkan, atau diteguhkan. Jadi Daud berharap agar doanya dikuatkan dan Allah menjawab sesuai dengan apa yang ia doakan.

Puisi yang Daud buat sewaktu ia berada di dalam goa juga terdapat di Mazmur 57. Didalam penderitaannya, Daud bersandar dan berseru kepada Allah (Mzm 57:3, 5).  Selanjutnya, Daud mengambil ketetapan hati untuk membangunkan fajar, supaya ia bersyukur dan menaikkan pujian kepada Allah (Mzm 57:8-9). Dikatakan, hatiku siap. Artinya hatinya tenang. Dalam situasi yang demikian, Daud tidak gugup ataupun mengeluh. Ia malah bangun di subuh hari dan berseru dengan syukur dan pujian. Yesus pun, di hadapan kematian salib, Ia telah menetapkan hati-Nya. Maka ia naik ke bukit Zaitun sambil bersyukur dan bernyanyi pujian (Mrk 14:26).

2.         Mari kita lihat isi doa Daud.

1)         Doa yang memohon agar Allah berjaga di pintu bibirnya (Mzm 141:3). Ini adalah permohonan agar suara keluhan terhadap Allah, terhadap manusia, tidak merembes keluar dari mulutnya. Istri Ayub tidak mengekang mulutnya sehingga mengutarakan perkataan yang bodoh, tetapi Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya (Ayb 2:9-10). Ketika menghadapi suatu kesulitan, atau dihadapan serangan musuh dan ketidak-adilan, respon yang paling cepat keluar dari kita adalah perkataan. Namun Daud, ia tidak mengeluarkan perkataan keluhan dan ketidakpercayaan kepada Allah walaupun situasinya seperti batu yang dibelah dan dihancurkan di tanah (Mzm 141:7, Yak 1:26, 3:2). Kiranya Tuhan menempatkan penjaga di pintu bibir kita. Walau kita lelah, sakit dan menderita, komplain dan ketidakpercayaan tidak keluar dari kita, itulah iman yang benar. Hari ini kita sedang berada di zaman ketika kita tidak bisa hidup tanpa pertolongan Allah secara mental dan jasmani (Mzm 31:14, 1Pet 4:11).

2)         Doa yang memohon agar Tuhan menjaga hatinya (Mzm 141:4). Dalam doa Bapa kami, “...lepaskanlah kami daripada yang jahat(Mat 6:13). Kalau lihat Alkitab, dari hati yang berisikan hal-hal yang jahat, perkataan yang jahat akan keluar dan dari hati yang berisikan hal-hal yang baik, perkataan yang baik akan keluar (Mat 12:35). Melalui firman ini, kita harus bisa menjaga perkataan dan juga pintu hati kita. Di Ams 4:23, kata 'terpancar' bahasa Ibraninya thoceot, yang berasal dari kata kerja yacha yang berarti memancar keluar. Jadi kata thoceot atau terpancar ini memiliki arti pintu keluar. Maka kita harus menjaga hati, yang adalah pintu keluar dari hidup kita dengan baik. Daud telah tahu bahwa jika ia tidak bisa menjaga hatinya, ia akan menjadi seperti apa. Maka ia berdoa agar sedap-sedapan orang yang melakukan kejahatan pun tidak ia cicipi dan ia berdoa agar ia bisa memalingkan mukanya dari penghasilan mereka. Kalau begitu, bagaimana caranya kita bisa menjaga hati kita? Kita harus menaruh dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus (Fil 2:5, Mzm 57:7).

3)         Itu adalah doa yang memohon agar Tuhan menjaga jalannya (Mzm 141:5). Ini merupakan doa agar ia bisa menyendengkan telinganya pada teguran. Kebanyak orang haus akan pujian, tapi Daud berdoa agar teguran dari Allah dan manusia dapat terasa manis baginya. Dikatakan bahwa segala sesuatu yang sudah ditelanjangi oleh terang menjadi nampak, sebab semua yang nampak adalah terang (Ef 5:13). Ketika kita menghadapi kesengsaraan atau hal-hal yang mengecewakan kita, jika kita menerimanya dengan syukur, maka hal-hal tersebut malah akan menjadi keuntungan yang besar bagi kita (Mzm 119:71, 2Tim 4:15).

Kesimpulan:

Doa Daud di pembacaan hari ini adalah doa yang memohon agar telinga rohaninya dibuka untuk mendengar perkataan yang benar (Kis 3:22). Di pembacaan hari ini, di Mzm 141:6, dalam bahasa Inggris dikatakan, “Mereka akan mendengar perkataan-perkataanku karena perkataan-perkataanku itu manis.” Kata 'mendengar' menunjuk pada hal mendengarkan dengan menghabiskan seluruh perhatian dengan mendalam. Ini berasal dari kata syama dalam bahasa Ibrani, yang juga berarti 'setelah mendengar, taat dengan perbuatan'. Artinya, orang-orang akan mendengarkan dengan memperhatikan perkataannya, lalu setuju dan taat. Percayalah bahwa di waktu akhir, seluruh dunia akan merespon bahwa firman Sejarah Penebusan itu manis, penuh kasih karunia dan mengagumkan. Maka seluruh bangsa akan berbondong-bondong datang untuk mendengarkannya. Amin.

 

 

List of Articles
No. Subject Date Views
143 Berkat 'Allah Mengunjungi' di dalam Krisis Besar Dec 06, 2014 97459
142 Orang yang Bersyukur Nov 23, 2014 102027
141 Pelayan Jemaat yang Harus Berusaha dan Bergumul dengan Segenap Tenaga Nov 14, 2014 97182
» Doa Daud Di Goa En-Gedi Nov 08, 2014 90678
139 Sebab Kuk Yang Kupasang Itu Enak Dan Beban-Ku Pun Ringan Nov 01, 2014 84170
138 Pakaian Yang Harus Dipakai Oleh Orang-Orang Kudus Di Akhir Zaman Oct 25, 2014 96854
137 Lewat Ketekunan Kamu Akan Memperoleh Jiwamu Oct 25, 2014 78644
136 Allah yang Selalu Memberikan Kasih Karunia yang Melimpah di dalam Segala Sesuatunya Oct 11, 2014 97171
135 Syukur Paulus Dan Doa Pengantaranya Oct 04, 2014 72118
134 Mari Menerima Berkat Ketekunan Sep 27, 2014 81278
133 Hanya Oleh Iman Sep 20, 2014 84590
132 Kehidupan Dari Orang Yang Berhikmat Sep 13, 2014 93700
131 Berlarilah Ketempat Dimana Orang Tuhan Berada Sep 06, 2014 88872
130 Mutiara Yang Terbaik Di Dunia Aug 30, 2014 93625
129 Kuasa Perjanjian Yang Memberikan Kemenangan Bahkan Di Masa Penganiayaan Untuk Membinasakan Keturunan Raja Aug 27, 2014 78005
128 Iman Yang Benar Aug 27, 2014 97367
127 Pengajaran Yang Diberikan Melalui Peristiwa Penyembahan Berhala Lembu Emas Di Kaki Gunung Sinai Aug 27, 2014 86550
126 Jika Mau Menerima kasih Karunia Untuk Tetap Bertahan Hidup Aug 16, 2014 98298
125 Kemuliaan Yang Terbesar Dan Tertinggi Yang Akan Kita Nikmati Aug 16, 2014 82994
124 Peliharalah Hari Raya Penuaian Jul 18, 2014 84383
XE Login