FIRMAN

Khotbah minggu

Home > Firman > Khotbah Minggu

PAKAIAN YANG HARUS DIPAKAI OLEH ORANG-ORANG KUDUS DI AKHIR ZAMAN

(Roma 13:11-14)

 

Di Alkitab ada banyak rahasia di balik pakaian. Pakaian yang pertama kali tampak adalah pakaian dari kulit binatang yang dibuat dan dikenakan kepada Adam dan Hawa yang diusir dari taman Eden. Pakaian kulit ini adalah gambaran dari Yesus Kristus yang adalah korban penebusan yang akan mati untuk umat manusia di kemudian hari. Lalu kain yang digunakan anak-anak lelaki Nuh untuk menutupi Nuh (Kej 9 - Inggrisnya ‘garment’, pakaian). Yakub yang membuat dan mengenakan jubah yang maha indah kepada Yusuf (Kej 37:3). Selama 40 thn di padang gurun, pakaian umat Israel tidak usang. Tepat sebelum Israel memasuki tanah Kanaan, salah satu  pengintai yang disembunyikan oleh Rahab adalah Salmon. Di kemudian hari, ia menikah dengan Rahab dan memperanakkan Boas. Arti nama Salmon adalah ‘pakaian luar’ atau ‘mantel’. Jadi seperti  menutupi dengan mantel, Salmon telah menutupi masa lalu dari pelacur Rahab. Di hari akhir, orang-orang yang keluar dari kesusahan besar telah memakai jubah putih yang dicuci dengan darah domba kecil (Why 7:13-14). Kalau lihat Wahyu 11:3, tampak 2 saksi yang berdiri di hadapan Tuhan di bumi dan mereka mengenakan pakaian kabung (dari kain lenan).

Manusia dipandang berdasarkan bajunya. Sesuai dengan pakaian apa yang ia pakai, kepribadian, sosok dan keberadaan orang tersebut akan terlihat berbeda. Seperti demikian, ada pakaian yang Allah kehendaki orang-orang kudus pakai sesuai dengan waktunya. Di hari akhir, jika ada sebuah harapan Allah terhadap kita, maka itu adalah kekudusan dan kesucian (Ibr 12:14). Di Wahyu 16:15 dikatakan, “... yang berjaga-jaga dan yang memperhatikan pakaiannya supaya ia jangan berjalan dengan telanjang.” Di sini, telanjang berarti tidak memakai pakaian dari kain lenan. Pakaian ini menunjuk pada perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus. Di Matius 22:1-13, Yesus berkata tentang keselamatan yang akan kita terima. Orang yang tidak mengenakan pakaian pesta, yaitu orang yang tidak menerima berkat kekudusan akan dilempar kedalam kegelapan. Mari merenungkan pakaian seperti apa yang harus dipakai oleh orang-orang kudus di akhir zaman.

 

I.           ‘Pakaian yang Lain’ yang dikenakan 3 teman Daniel.

Tiga teman Daniel memakai ‘pakaian yang lain’ maka mereka tidak terbakar dalam perapian yang 7 kali lebih panas. Allah pernah berkata kepada Musa tentang pakaian, yaitu perjanjian tentang peraturan yang kekal. “Kemanapun kalian pergi, meski kalian ditangkap, dikurung/ditawan pun, paling tidak janganlah kalian melepaskan pakaian ini.” Tanpa mengerti firman ini, apakah kita pikir karena iman maka ketiga teman Daniel tidak terbakar tanpa memperhatikan pakaiannya? Memang benar karena iman tapi kita harus menyadari peraturan Allah dengan baik dan pakaiannya secara mendetil. Kita sedang memakai pakaian dari darah yang kudus yang ditumpahkan Yesus di bukit Golgota, yaitu pakaian yang tidak bisa dilepaskan oleh siapapun. Itu adalah pakaian dari kain lenan halus. Saat kita melepaskan pakaian ini, kita akan sama seperti orang-orang dunia. Kita semua haruslah mengenakan ‘pakaian yang lain’ ini. Ini pakaian yang membuat kita menang atas 7 tahun kesengsaraan yang bagaikan perapian (Dan 3:19-23).  Jubah, celana, topi adalah pakaian yang biasa dipakai orang, tapi tidak hanya itu, ada lagi satu pakaian khusus yaitu ‘pakaian-pakaian mereka yang lain’.  Ini pakaian yang berbeda, bukan pakaian yang dipakai siapa saja. Tiga teman Daniel telah memakai pakaian yang lain ini. Hasilnya mereka tidak terbakar dan bisa tetap hidup. Apa yang diajarkan pada kita lewat peristiwa ini?

1)         Perapian yang 7 kali lebih panas menunjuk pada penderitaan ekstrim yaitu 7 tahun kesengsaraan yang akan kita alami.

2)         Jubah, celana, topi, menunjuk pada roh, jiwa dan tubuh manusia. Artinya, api dari 7 tahun kesengsaraan akan sangat panas, sampai-sampai menghanguskan roh, jiwa dan tubuh manusia.

3)         Itu sebabnya kita semua harus mengenakan ‘pakaian yang lain’ yang Allah kenakan untuk roh, jiwa dan tubuh kita. Barulah kita bisa bertahan hidup tanpa terbakar didalam perapian yang panas. Pakaian yang lain menunjuk pada iman yang khusus yang diberikan Allah yaitu iman yang percaya firman penciptaan Allah tanpa ragu (Luk 8:11, 1Pet 1:23, Yes 43:1-2).

 

II.        Pakaian dari kain lenan halus yang akan dikenakan pengantin (wife) dari Anak Domba. Hubungan Allah dan kita yang tampak di Alkitab PL dan PB diekspresikan dengan berbagai hal:

 

1)         Pengakuan Daud di Mazmur 23:1 yaitu hubungan antara gembala dan domba. Ini adalah ketika manusia seperti berada di tingkatan binatang.

2)         Hubungan tuan dan hamba. Ini adalah zaman Perjanjian Lama.

3)         Hubungan Bapa dan anak, ini adalah zaman Perjanjian Baru. Ini adalah jalan yang Yesus tempuh sebagai Anak. Di sini, Bapa menunjuk pada Allah Bapa yang berfirman (Yes 49:15).

4)         Di akhir zaman, akan menjadi istri Tuhan yang akan datang kembali. Ini adalah hubungan suami istri. Hubungan seperti ini menjelaskan tentang proses rohani yaitu perjalanan dari iman menuju iman (Rom 1:17).

 

Kalau begitu, siapakah yang memakai pakaian dari kain lenan halus?

1)         Imamlah yang memakainya. Jadi itu adalah pakaian yang kudus (Kel 39:27-29, Im 16:4). Dikatakan di 1Petrus 2:9, kita adalah orang-orang yang telah dipanggil sebagai imam-imam rohaniah yang rajani.

2)         Pasukan Allahlah yang mengenakannya. Itu adalah pakaian kekuatan dan kuasa (why 19:14).

3)         Istri dari Anak Dombalah yang mengenakannya. Itu adalah pakaian dari kemurnian secara rohani dan jasmani (Why 19:7-8), yaitu perbuatan-perbuatan yang benar dari orang kudus.

 

Kesimpulan:

Pada PL, pakaian yang dikenakan kepada Yusuf yang menerima paling banyak kasih dari ayahnya adalah jubah yang maha indah warna warni. Ini pakaian yang dikenakan oleh anak sulung. Yusuf telah menjadi pelari terakhir dalam penggenapan perjanjian suluh sebagai anak sulung. Kalau begitu, pakaian apakah yang harus dikenakan oleh orang kudus di akhir zaman? Melalui firman sejarah penebusan kita pun harus mengenakan pakaian yang berwarna warni, yaitu berbagai anugerah yang diturunkan dari Bapa (Yak 1:17).   Orang yang memakai pakaian yang berwarna warni seperti demikian akan mengenakan 5 pakaian (Kol 3:12).  Ia akan mengenakan pakaian belas kasihan dan bisa bertahan hidup dan sabar sampai kesudahannya didalam belas kasihan Allah (1Ptr 2:10, Yak 5:11). Ia akan mengenakan pakaian dari kemurahan hati, dan kemurahan hatinya akan mirip dengan kemurahan Allah (Kel 22:27). Ia akan mengenakan pakaian dari kerendahan hati dan menyadari dosa dirinya, sehingga akan menaruh hatinya di tempat yang rendah dan menjadi rendah hati (2Taw 34:27). Ia akan mengenakan pakaian dari kelemah-lembutan, dan akan memiliki hati yang lembut dan hangat seperti Musa (Bil 12:3). Di saat amarah tidak bisa mengelak untuk keluar pun, ia tetap akan memakai pakaian dari panjang sabar dan bisa bertahan sampai kesudahannya, sehingga dapat menerima pusaka yang dijanjikan (Ibr 6:12, Yak 1:20). Kiranya Tuhan memberkati agar kita bisa mengenakan kelima pakaian dari belas kasihan, kemurahan hati, kerendahan hati, kelemah lembutan, dan panjang sabar, dan dengan demikian bisa menang atas diri sendiri, dosa dan kejahatan dunia dan menjadi orang kudus yang beriman yang memberikan kemuliaan kepada Allah Bapa. Amin.

List of Articles
No. Subject Date Views
XE Login