GPBSI

SEGERALAH KEMARI SEBELUM MENJADI MUSIM DINGIN

(2Tim 4:9-22)

Pembacaan hari ini adalah surat yang ditulis oleh Rasul Paulus ketika ia di dalam penjara di Roma. ‘Surat dari dalam penjara’ menunjuk kepada 4 kitab yaitu Efesus, Filipi, Kolose dan Filemon. Sebenarnya kitab 2Timotius saja yang merupakan perwakilan dari 4 surat dari dalam penjara, yang dicatatnya di dalam penjara saat akhir kehidupannya. Namun, karena isinya mengandung banyak mengenai pengembalaan, ahli-ahli penafsir Alkitab menyebut kitab 2Timotius ini dan kitab Titus sebagai ‘surat tentang penggembalaan’. Di dalam firman terakhir yang diberikan oleh Rasul Paulus yang sudah tua ini, kita bisa mempelajari sikap iman yang benar. Dia yang sedang menghadapi ‘musim dingin’ di dalam penjara Roma, berkata kepada Timotius, anak lelaki imannya, untuk membawa jubah dan kitab-kitabnya sebelum musim dingin (ayat 21). Jubah dan Alkitab adalah persiapan Rasul Paulus untuk melewati musim dingin. Memang firman ini diberikan kepada Timotius, tetapi kiranya kita bisa mendengarkan firman hari ini sebagai firman yang diberikan kepada kita masing-masing.

Ketika Yesus digantung di salib itupun adalah musim dingin (Mar 14:54). Waktu itu Yesus tidak memakai sehelai pakaianpun.  Selama 3 thn pelayanan umum, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya  tentang musim dingin yang akan datang menyerbu (Mat 24:20, Luk 22:36). Tetapi murid-murid hanya mengerti firman Yesus secara hurufiah, akhirnya mereka berhadapan dengan musim dingin. Bagi Rasul Paulus memang ia sedang menghadapi musim dingin di penjara Roma, tapi ada yang lebih membuatnya menderita yaitu kabar tentang ketidakpercayaan dan pengkhianatan dari murid-murid yang ia kasihi (2Tim 4:10). Maka kita haruslah sadar melalui firman yang diberikan hari ini bahwa mengapa musim dingin yang demikian harus menyerbu Demas. Alkitab mengatakan bahwa pada kehidupan manusia pasti ada musim dinginnya yaitu musim dingin penyakit, kekeringan/kelaparan, kegagalan dan keputusasaan. Khususnya, ‘musim dingin kematian’ adalah musim dingin yang dahsyat. Tapi yang lebih dahsyat adalah ‘musim dingin rohani’. Alkitab memperingatkan bahwa musim dingin yang mendatangi kehidupan iman kita akan menyerbu paling tidak 1 kali. Kalau begitu, apa penyebab musim dingin datang menyerbu dan dengan iman seperti apakah kita bisa memenangkannya?

I.      Siapakah yang tidak layak untuk Kerajaan Allah dan Gereja?

Yaitu orang seperti Demas (ayat 10). Ada 3 catatan tentang Demas. Pertama, di Filipi 1:24 dikatakan “Demas, teman sekerja Rasul Paulus.” Kedua, di Kolose 4:14 dikatakan “Demas” tanpa ada penjelasan apapun. Ketiga, di 2Timotius 4:10 dikatakan “Demas telah mencintai dunia.” Ia telah menjadi seseorang yang lari dari kehendak Tuhan, kerajaan Allah dan Gereja. Ini adalah urutan kejatuhan rohani.  Naskah aslinya menyatakan sesuai dengan urutan berikut ini:

1)    Meninggalkan aku.

Berarti Demas telah meninggalkan Yesus karena rasul Paulus mirip dengan Yesus. Di Filipi, 1Tesalonika dan 1Korintus, Rasul Paulus berkata kepada jemaat “Turutilah teladanku.” Ini karena Paulus persis sempurna dengan Yesus. Ia adalah orang yang hidup dengan hanya menyambut Yesus di dalam hatinya. Tadinya Demas adalah pekerja yang setia ketika situasi dan lingkungannya nyaman. Tetapi ketika situasi dan lingkungan menjadi tidak baik maka ia menjadi orang yang lari dari Rasul Paulus.

2)    Karena Demas telah mencintai dunia ini.

Ikatan kasih terhadap gereja dan kerajaan Allah dan juga terhadap firman lama-kelamaan mulai menghilang. Demas mulai menjauhkan diri dari hamba Tuhan dan mulai malas terhadap jabatan yang dipercayakan kepadanya. Di 2Timotius 3:1-2 ada 19 penyebab mengapa orang diserbu oleh musim dingin rohaniah dan lebih mencintai dunia daripada Allah.

3)    Dimanakah kegagalan Demas?

Tujuannya yang salah. Tujuan kehidupan iman kita hanyalah mata yang tertuju kepada Yesus yang memimpin kita dalam iman dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan (Ibr 12:1-2). Ketika mata Demas hanya tertuju kepada Yesus yang bekerja dibalik Paulus, tidak ada keraguan/kebimbangan apapun didalam hatinya. Tapi mata yang tertuju ke Yesus itu beralih dan tertuju ke Rasul Paulus yang terkena penyakit dan melemah. Maka mulai muncul kebimbangan di dalam hati Demas. Sekarang Paulus sudah tua dan terkurung di penjara dan hendak dihukum mati (2Tim 4:6).  Yesus juga berkata “Aku akan memikul salib dan akan mati di gantung di kayu Salib!” Jadi hati murid-murid yang hanya mencari kepentingan tubuh jasmaninya menjadi goyah. Begitupun, Demas mulai memandang Rasul Paulus dari sisi manusiawinya. Kita harus sadar bahwa pada kehidupan iman kita tidak hanya terdapat jalan yang lancar saja (Kis 14:22b).

II.    Siapakah orang yang diperlukan oleh kerajaan Allah dan gereja?

Yaitu pekerja yang seperti Lukas (2Tim 4:11). Dia adalah orang yang betul-betul diperlukan bagi kerajaan Allah dan gereja. Lukas tidak meninggalkan Rasul Paulus sampai akhir. Lukas adalah seorang dokter yang merawat kesehatan Paulus dan dia dipercayakan segala perintah. Ia mengikuti Paulus bahkan sampai ke penjara Roma. Lukas adalah saksi mata Firman sejak semula. Melalui pekerjaannya, ia melayani dan berusaha untuk menginjil. Lukas adalah gambaran orang yang tersisa sampai akhir karena dia menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga di dalam Yesus Kristus. Lukas menyerahkan seluruh hidupnya dan merawat Rasul Paulus agar Rasul Paulus bisa menyampaikan firman sampai akhir.