KOMUNITAS GPBSI

KOMUNITAS GPBSI

Home > Buletin > Kolom

[40 Hari Masa Sengsara - Lent]

Views 66766 Votes 0 2016.02.10 15:33:01

lent edit8.jpg



1.      Masa sengsara adalah adalah kurun waktu 40 hari untuk mempersiapkan hari kebangkitan.

   

Masa sengsara tahun 2016 dimulai pada 10 Februari (Rabu) – 26 Maret (Sabtu), total 40 hari dengan mengecualikan hari minggu dan hari kebangkitan adalah pada 27 Maret 2016. Di alkitab, ‘40’ hari merupakan angka yang mengandung makna yang menggambarkan masa kesengsaraan, kesepian, penghakiman, masa penyucian untuk bertemu dengan Allah, dll. Selama 40 hari Yesus berdoa puasa di padang gurun (Mat 4:2), setelah 40 hari Musa berdoa puasa di gunung sinai, ia memperoleh 2 loh batu perjanjian (Kel 34:28), saat air bah Nuh hujan turun selama 40 hari (Kej 7:17), nabi Elia berjalan selama 40 hari dan naik ke gunung Allah, gunung Horeb (1 Raj 19:4-8). Selain itu, waktu pelatihan dari Allah bagi bangsa Israel selama di padang gurun adalah 40 tahun (Ul 8:2, Mzm 95:10). Namun, 40 tahun dari generasi pertama di padang gurun menjadi keluhan dan ketidakpuasan, maka Allah menjadi jemu dan akhirnya menjadi waktu ketidakpercayaan yang menghancurkan semua (Mzm 95:10). Untuk itu, masa sengsara bisa disebut sebagai masa untuk merenungkan dan berpartisipasi pada penderitaan dan kematian Yesus serta untuk menantikan kebangkitanNya. Ini menjadi masa untuk memperbaharui diri dengan pertobatan.

 

2.    Masa sengsara merupakan masa pembaharuan diri dengan pertobatan

 

‘Masa sengsara’ dalam bahasa Inggris adalah ‘Lent’. Ini berasal dari bahasa Anglo-Saxon kuno ‘Lecten’ yang memiliki arti ‘musim semi’. Selama musim dingin yang sunyi, yang seolah berarti kematian, sama seperti musim semi yang memancarkan hidup, maka bisa berarti bahwa Yesus mengalami penderitaan dan mati di salib, menghancurkan kuasa maut lalu bangkit.

 

Meski tidak mudah, hati dan sikap dari jemaat kudus yang menghadapi masa sengsara itu penting. Khususnya, sambil merenungkan dengan berfokus pada Matius pasal 26-28, Markus pasal 14-16, Lukas pasal 19-24, Yohanes pasal 18-21 yang mencatat tetang aktivitas Yesus selama ‘minggu sengsara’, 1 minggu terakhirNya, kita harus berpartisipasi dalam kesengsaraan Yesus. Maka jemaat kudus harus mengendalikan diri dari hal-hal yang menghibur secara daging seperti minuman alkohol, daging, hubungan suami-istri dan harus menjalani kehidupan yang saleh.

 

40 hari masa sengsara adalah kesempatan pertobatan yang diberikan Allah pada kita. Jika kesempatan telah diberikan dan tidak ditangkap serta mengeraskan hati maka harus tahu bahwa murka itu akan menjadi semakin menumpuk (Rm 2:5). Selain itu, tidak boleh hanya menjadi pertobatan dari luar yang tanpa arah. Saat berdoa dengan ketulusan dengan seluruh hati dan kesetiaan seperti Yesus yang telah berusaha dan berdoa dengan sepenuh hati  hingga mengalirkan peluh yang bagaikan titik-titik darah (Luk 22:44), maka Allah akan memperbaharui hati kita dengan buah yang sesuai dengan pertobatan (Mat 3:8, Luk 3:8).

 

Hari pertama dari masa sengsara disebut ‘rabu abu’, pada agama Katolik sebagai gambaran dari penyesalan akan dosa dirinya maka mereka bertindak dengan menaburkan abu pada kepala mereka (2 Sam 13:19, Yeh 37:20). Selama 40 hari masa sengsara hingga pada hari kebangkitan, sambil kita merenungkan tentang penderitaan dan kematian Yesus, mari masing-masing kita bertobat dengan mendalam agar kita bisa menyambut hari kebangkitan dari sukacita.

 

 

Sumber: www.pyungkang.com

List of Articles
No. Subject Date Viewssort
XE Login