KOMUNITAS GPBSI

KOMUNITAS GPBSI

Home > Buletin > Kolom

NG-Bryan_Pereira-western-desert_egypt.jpg

Photography by Bryan Pereira, courtesy National Geographic




Firman Hidup



Sebab bangsa besar manakah yang mempunyai allah yang demikian dekat kepadanya seperti Tuhan, Allah kita,

setiap kali kita memanggil kepada-Nya?

Ulangan 4:7




Pemazmur telah sebelumnya bernyanyi tentang "orang yang jauh dari Tuhan" (orang yang menjauhkan diri dari Tuhan) akan binasa dan hanya orang yang tetap dekat kepada-Nya akan diberkati (Mzm 73:27).


Maka, apa rahasia bagi orang-orang kudus untuk semakin dekat dengan Tuhan?


Pembacaan hari ini di Ulangan 4:7 memberitahukan kita bahwa Allah akan mendekat pada kita setiap kali kita berdoa ("memanggil"), maka itu kita dapat menyadari bahwa doa lah, aktivitas sehari-hari yang dapat membuat kita semakin dekat pada Tuhan.


Ketika kita melihat seluruh kitab-kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, kita bisa melihat bahwa kitab Yakobus adalah kitab yang paling menekankan tentang kedua prinsip yang saling berdampingan: doa dan perbuatan.


Yakobus adalah saudara kandung Yesus, yang dulu tidak mempercayai Yesus dan bahkan yang telah mengkritik-Nya (Yoh 7:1-5). Namun setelah ia menyaksikan Yesus yang telah bangkit, ia tidak dapat lagi memanggilnya "kakak" tetapi mengakui Dia sebagai "Tuan"nya, dan ia mendedikasikan seluruh hidup untuk-Nya dan bahkan menyerahkan hidupnya untuk mati sebagai martir.


Menurut beberapa sumber, Yakobus adalah seorang yang tidak banyak berkata-kata dan seorang yang berdoa. Kehidupannya dipenuhi dengan doa sehingga pada lututnya tumbuh kapalan seperti unta. Kehidupan rohani yang orang seperti demikian tekankan pada kita adalah "perbuatan doa." Iman tanpa perbuatan adalah iman yang mati dan seorang yang berkata ia percaya namun tidak berbuat apa-apa hanyalah seperti mayat.


Asal mula dari perbuatan adalah doa. Ketika kita mencari kasih karunia Tuhan melalui doa dan mempercayakan seluruh masalah kita dalam doa, dan berbuat sesuai dengan kasih karunia tersebut, tidak akan ada sesuatu hal pun dimana kita tidak menghasilkan buah, dalam kata lain kita akan selalu menghasilkan buah dalam apa pun yang kita lakukan.


Dengan demikian kehidupan tanpa doa adalah iman dari seorang yang telah mati. Mereka mengaku bahwa mereka percaya tetapi tidak ada perbuatan yang mengikutinya. Orang-orang seperti demikian membenci Allah dan menipu diri mereka sendiri. Maka Yakobus 1:22 mengajarkan kita "Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri."


Seperti demikian, Yakobus, seorang yang tekun berdoa dan seorang rasul yang dihormati menyebut dirinya sendiri sebagai pelayan Kristus. Kehidupan rohani Yakobus yang tidak terikat pada dunia melainkan yang mengikatkan dirinya kepada Tuhan sampai akhir dan mendedikasikan dirinya sebagai hamba sampai pada akhirnya, adalah teladan bagi orang-orang kudus yang tetap berdekat kepada Tuhan.



Tema Doa

Yakobus yang menyatakan iman tanpa perbuatan adalah mati, berbicara tentang pengabulan doa. Melalui perbuatan iman, mari berdoa agar kita menghidupi kehidupan yang selalu berdekat dengan Tuhan.


God Morning Bread 30/03/2013

http://blog.naver.com/gmb1533/100184643931

List of Articles
No. Subject Date Viewssort
XE Login