KOMUNITAS GPBSI

KOMUNITAS GPBSI

Home > Buletin > Kolom

NG-pakistan-pervaiz_saeed.jpg 

            Photography by Pervaiz Saeed, courtesy National Geographic




Firman Hidup


"Dan dengan banyak perkataan lain lagi ia memberi suatu kesaksian yang sungguh-sungguh dan ia mengecam dan menasihati mereka, katanya: "Berilah dirimu diselamatkan dari angkatan yang jahat ini." 41 Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa. 42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam 

persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa."

Kis 2:40-42




Gereja mula-mula memang benar-benar telah memecah-mecahkan roti. Memecah-mecahkan roti bukan hanya berarti mereka sedang mempersiapkan santapan mereka, bukan juga berarti untuk mengisi perut mereka. Hal memecah-mecahkan roti melambangkan darah berharga yang dicurahkan di kayu salib, yang memiliki suatu hubungan rohani dengan darah Kristus. Lebih lagi, hal ini menunjukkan perjamuan kudus yang Yesus terima bersama dengan murid-murid, dimana Ia menyatakan Ia akan mendapat bagian dalam penderitaan yang mulia.


Sebagai umat Kristiani, kita juga harus turut mengambil bagian dalam perjamuan kudus.


Dengan memecah-mecahkan roti, bukan hanya kita mengambil bagian dalam kemuliaan penderitaan Tuhan, tetapi kau juga sedang berjemaah dengan orang-orang percaya lainnya. Jadi memecah-mecahkan roti membuka jalan untuk berjemaah dalam komunitas rohani. Gereja mula-mula mencerminkan komunitas yang dipenuhi dengan orang-orang yang memiliki satu hati, memecah-mecahkan roti. Orang-orang ini adalah bukti anggota-anggota yang hidup untuk melakukan kehendak Allah. Rotinya bukan sekedar roti, tapi merupakan tubuh Kristus dan anggurnya adalah darah Kristus. Maka itu, ketika roti dipecah-pecahkan, orang-orang percaya menjadi satu hati dan mendapat keinginan untuk mengajar tentang kasih Tuhan. 


Gereja tanpa persekutuan, memecah-mecahkan roti, dan doa adalah bagaikan kuburan yang penuh mayat-mayat. Namun, gereja yang makan tubuh Kristus dan minum darah-Nya, adalah komunitas yang penuh dengan orang-orang percaya yang hidup dan bekerja untuk menggenapi kehendak Allah.


Hari ini, gereja-gereja sejati harus mencontoh gereja mula-mula, menerima pengajaran dari Roh Kudus, dan menerima kebenaran salib  dengan sikap untuk belajar. Gereja kita perlu mengingat salib setiap hari dan berpegang pada salib itu. Di atas dasar demikian persekutuan yang membara dan kasih akan melimpah, menjadikan komunitas yang beriman. Gereja yang berdoa setiap hari untuk dunia sorgawi akan dapat memikul penderitaan Kristus.


Tema Doa

Gereja mula-mula memecah-mecahkan roti yang melambangkan tubuh Kristus sehingga terhasil-lah komunitas yang beriman dan yang memiliki satu hati sehingga terjadi kebangkitan gereja. Mari kita berdoa agar gereja kita dapat menigkuti gereja mula-mula untuk memecah-mecahkan roti, yakni tubuh Kristus.


God Morning Bread 25/03/2013

http://blog.naver.com/gmb1533/100184016206

List of Articles
No. Subject Date Viewssort
XE Login