KOMUNITAS GPBSI

KOMUNITAS GPBSI

Home > Buletin > Kolom

NG.jpg

       Photography by Derek Smyth, courtesy National Geographic



Firman Hidup


Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, 14 dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.

Filipi 3:13-14


"Pencobaan" berarti membuat pikiran menjadi rumit dengan cara menipu orang, berbuat dosa dan jatuh ke jalan yang salah. Yudas Iskariot mengkhianati Gurunya selama waktu 3 tahun bersama-Nya dan jemaat kudus di gereja Galatia mempunyai kasih yang sangat membara sampai-sampai mereka bersedia untuk mencungkil bola mata mereka untuk Paulus, namun, mereka jatuh ke dalam cobaan waktu sehingga mereka mengabaikan Paulus dan bahkan Injilnya. Kasih pertama gereja Efesus juga tidak dapat bertahan melewati masa-masa penganiayaan dan telah menjadi dingin.


Sepanjang pencobaan oleh waktu, Rasul Paulus melupakan segala sesuatu yang telah dibelakangnya dan hidup dengan berlari kepada tujuan yang ada di depannya sehingga ia dapat setia sampai akhir. Ia dapat menang atas pencobaan waktu karena kasih.


Kekuatan untuk melewati cobaan dunia ini berasal dari kasih. Secara khusus Alkitab mengatakan tentang kasih membara yang dimiliki Yakub untuk melewati 7 tahun di rumah Laban ketika ia bekerja untuk mendapatkan Rahel (Kej 29:18-20). Kalau kita menghitung periode waktu 7 tahun itu menjadi hari, masa itu adalah 2.555 hari. Betapa lama bukan? Meski demikian, Yakub dapat melewatinya dan menganggap waktu tersebut hanya seperti beberapa hari saja karena kasih.


Rasul Paulus mengasuh setiap anggota jemaat gereja Efesus dengan kasih siang dan malam selama 3 tahun, mengajar mereka dengan air mata. Kasih menggenapi Hukum (Rm 13:8, 10). Allah mengasihi kita dengan kasih yang membara seperti demikian dan juga memerintahkan kita untuk mengasihi (Mat 22:37-40). Allah mengasihi jiwa (nyawa) kita dengan hati orangtua yang menunggu anaknya yang meninggalkan rumah sambil mengharapkan kembalinya kita.


Meskipun orangtua jasmani mungkin meninggalkan (membuang) kita, Allah tidak akan pernah meninggalkan kita dan akan selalu bersama-sama dengan kita. Ia memeluk kita dengan erat, merangkul kita dengan kasih Agape yang membara sehingga kita tidak menjadi lemah di hadapan pencobaan dan dapat terus maju dengan api amanat kita tidak menjadi dingin.


Tema Doa

Saat kasih terhadap pekerjaan, orang-orang dan amanat memenuhi kita, seiring waktu berlalu kita tidak akan menjadi lemah atau tergoyahkan. Mari berdoa agar kita dapat mendedikasikan diri kita karena kasih seperti Rasul Paulus.

List of Articles
No. Subject Date Viewssort
XE Login