GPBSI

               Photography by James Webb, courtesy National Geographic

Firman Hidup

Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia; 

dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni. 16 Karena itu hendaklah kamu 

saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar,

bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.

Yakobus 5:15-16

Doa yang penuh kuasa, doa yang dijawab adalah doa yang diimpikan orang-orang kudus. Tetapi tidaklah mudah untuk sebuah doa menjadi doa yang penuh kuasa dan memberikan jawaban yang seketika. 

Jadi, doa seperti apakah doa yang penuh kuasa?

Pertama, itu adalah doa yang dilakukan dengan konsentrasi.

Sikap yang paling penting dalam berdoa adalah konsentrasi yang ada di hati kita. Kita harus memperbaiki keadaan hati kita yang kacau dan mengusir segala pikiran yang mengalihkan konsentrasi kita serta segala kekuatiran dunia. Dengan cara memfokuskan hati kita, dengan kata lain ini berarti untuk tidak bergoyang ke kanan dan ke kiri. Allah memerintahkan Yosua "kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke mana pun engkau pergi" (Yos 1:7). Di sini, perintah "janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri" berarti memposisikan hati kita untuk berada di tengah-tengah (memusatkan / memfokuskan hati kita) dan hanya berkonsentrasi pada Firman Tuhan serta berbuat sesuai dengan Firman itu. Saat kita melakukan ini, doa kita akan memiliki kekuatan.

Kedua, kita tidak boleh bersaksi dusta (Mat 6:7-8). "Bersaksi dusta" berarti mengulang kata-kata yang sia-sia. Saat kita berdoa, kita mengulang kata-kata hampa dalam kesadaran kita akan keberadaan orang lain dan juga karena kita mau terlihat hebat di mata mereka dan untuk pamer di hadapan mereka. Hal ini juga dihasilkan dari kita yang tidak bisa menahan posisi hati untuk berada di pusat (tidak bisa tetap fokus), hasilnya kita mengulang kata-kata yang sia-sia. Ada tertulis bahwa doa yang dinaikkan tanpa bersaksi dusta akan menyelamatkan orang sakit dan ketika orang benar mencari pekerjaan yang akan terjadi [sebagai hasil doa tersebut](contoh. orang tersebut berdoa dengan mencari pekerjaan 'kesembuhan'), doa itu adalah doa yang penuh kuasa (Yak 5:15-16).

Ketiga, doa yang didasari dengan basis pertobatan adalah doa yang penuh kuasa. Walaupun kita berdoa dengan konsentrasi dan sungguh-sungguh, kalau dosa menyumbat hubungan kita dengan Allah, maka doa itu tidak akan disampaikan kepada Allah (Yes 59:1-2). Kalau kita membawa dosa di dalam hati kita, maka Allah tidak mendengarkan (Mzm 66:18). Maka dari itu, pertama-tama kita harus melakukan pertobatan yang sungguh-sungguh di hadapan Allah dimana kita mengakui dosa-dosa kita. Jika kita melakukan ini, "Tuhan mendatangkan waktu kelegaan" (Kis 3:20).

Tema Doa

Doa orang benar memiliki kuasa. Berdoalah bahwa di dalam kehidupan doa kita, kita bisa berdoa dengan penuh konsentrasi, tanpa kepalsuan, dan berdoa dengan didasari pertobatan.

God Morning Bread 27/02/2013

http://blog.naver.com/gmb1533/100178082243