KOMUNITAS GPBSI

KOMUNITAS GPBSI

Home > Buletin > Kolom

Doa Hana yang Dijawab

Views 78431 Votes 0 2014.12.05 12:13:36
Doa Hana yang Dijawab
1 Samuel 1:10-11
"dan dengan hati pedih ia berdoa kepada Tuhan sambil menangis tersedu-sedu. 11 Kemudian bernazarlah ia, katanya: “Tuhan semesta alam, jika sungguh-sungguh Engkau memperhatikan sengsara hamba-Mu ini dan mengingat kepadaku dan tidak melupakan hamba-Mu ini, tetapi memberikan kepada hamba-Mu ini seorang anak laki-laki, maka aku akan memberikan dia kepada Tuhan untuk seumur hidupnya dan pisau cukur tidak akan menyentuh kepalanya.”

1 Samuel mencatat dari periode kegelapan zaman hakim-hakim sampai kepada zaman Daud. Kitab Samuel dimulai dengan dijawabnya doa Hana oleh Tuhan. Kitab Samuel dimulai oleh doa ini. Khususnya doa Hana di 1 Samuel adalah doa yang penting, yang menjadi titik tolak dalam periode Hakim-hakim. Dan bagaimana hal ini membawa akhir pada zaman kegelapan hakim-hakim dan terjadinya pemulihan besar melalui munculnya Nabi Samuel?
Latar belakang dan pertumbuhan Nabi Samuel dicatat di pasal 1 dan 2. Berikut ini mengenai doa Hana yang menerima jawaban dari Tuhan
Pertama, Hana mengalami kesengsaraan besar. Kesengsaraan ini adalah kesengsaraan tidak mempunyai anak. Kalau kita lihat di 1 Sam 1:2, dikatakan “(Elkana) mempunyai dua isteri: yang seorang bernama Hana dan yang lain bernama Penina; Penina mempunyai anak, tetapi Hana tidak.”
Tapi ada penderitaan yang lebih besar lagi dari itu, di ayat 6 dikatakan “..madunya selalu menyakiti hatinya supaya ia gusar, karena Tuhan telah menutup kandungannya.”
Maka, Penina menggunakan kekurangan Hana (bahwa ia tidak bisa punya anak) ini untuk menganiaya dia. Penina berpikir Hana tidak memiliki anak karena Tuhan marah kepadanya. Hana dapat bertahan dalam penderitaan ini, tapi ia memiliki kesengsaraan yang lebih besar, seperti kita lihat di ayat 5 dan 6. Ayat 5 mengatakan “Tuhan telah menutup kandungannya”dan ayat 6 mengatakan “karena Tuhan telah menutup kandungannya.” Inilah alasan mengapa Hana tidak bisa mempunyai anak. Alkitab menjelaskan, alasannya karena Tuhan telah menutup kandungannya. Ini adalah suatu fakta yang penting.
Kesulitan besar dan kesedihan Hana yang mendalam karena tidak bisa mendapat anak bukanlah karena ia melakukan suatu kesalahan, tapi karena campur tangan Allah yang berdaulat (maka Hana tidak bisa mendapat anak).
Yohanes 9:1, ada 2 pendapat mengenai orang yang buta sejak lahir. Para murid pikir orang ini buta sejak lahir karena dosa orang tuanya atau karena dosa dirinya sendiri. Jadi para murid bertanya pada Yesus mengenai hal ini, tapi Yesus menjawab bahwa, bukan dia dan bukan juga karena orang tuanya berbuat dosa, tetapi karena ada maksud Allah yang ingin menyatakan kemuliaan Allah melalui orang ini.
Sekarang mungkin dalam kehidupan kita, keluarga kita, gereja kita, ada banyak sekali penderitaan. Orang lain bisa saja berpikir seperti para murid, apakah kita, keluarga kita atau gereja kita telah berbuat salah, sehingga ditimpa penderitaan. Kita sendiri mungkin berkata, mengapa kita ditimpa pencobaan dan penderitaan yang tak habis-habisnya?
Kita bahkan mungkin bertanya, bukankah sudah saatnya penderitaan itu berakhir?
Tapi Alkitab memberitahukan kita, bukan karena orang tuanya, juga bukan karena permasalahan dia atau dosanya. Tapi hanya untuk menyatakan pekerjaan Tuhan. Dalam terjemahan lain ayat ini, dikatakan “inilah pekerjaan Allah yang mengagumkan”
Supaya doa kita, doa subuh kita dijawab oleh Tuhan, dan bisa melalui kesulitan dan kesukaran ini, terlebih dahulu di dalam hati, kita harus mempunyai keyakinan terhadap pekerjaan Allah yang menakjubkan dan mengagumkan.
Walaupun di dalam kehidupan kita, keluarga atau gereja kita ada penderitaan dan penganiayaan yang tak henti-hentinya, kita harus mengetahui bahwa di bailk penderitaan itu ada pemeliharaan Allah.
Sewaktu kita yakin akan hal ini, doa kita akan menjadi lebih sungguh-sungguh dan kita akan bisa bersandar pada Tuhan dengan lebih sepenuhnya dan kita bisa menaikkan doa dengan kekuatan yang lebih besar yang dapat memajukan Sejarah Penebusan. Dengan menyadari adanya maksud Allah di balik pencobaan ini, kita harus berdoa dengan keyakinan itu.
Alasan Hana tidak bisa mendapat anak bukanlah karena permasalahannya ataupun salahnya. Kita bisa lihat melalui doa Hana, bahwa rumah tangganya adalah rumah tangga yang berbakti kepada Tuhan semesta alam. Dan melalui rumah tangga ini, Tuhan akan melakukan pekerjaan-Nya yang ajaib. Penderitaan besar dan kesakitan yang dialami Hana adalah masa latihan dan disiplin untuk mengirim nabi besar ini ke bumi.
Maka itu di Ratapan 3:32-33 dikatakan “Karena walau Ia mendatangkan susah, Ia juga menyayangi menurut kebesaran kasih setia-Nya. Karena tidak dengan rela hati Ia menindas dan merisaukan anak-anak manusia.”
Tuhan dapat mendatangkan kesedihan pada kita, Ia dapat menyudutkan kita dengan segala macam penderitaan dan menyebabkan kerisauan dan kekuatiran, tapi ini bukanlah hal yang Tuhan lakukan dengan rela hati.
Yeremia 29:11-13 dikatakan “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. 12 Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu; 13 apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati,”
Marilah yakin pada firman ini!
Roma 8:17-18 “Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.”
Untuk dipermuliakan bersama-sama dengan Dia, kita harus menderita bersama-sama dengan Dia.
18 “Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.”
Itulah alasan kita tidak usah khawatir mengenai kesusahan yang kita alami sekarang. Semakin besar dan dalam kekuatiran, kerisauan dan masalahnya; semakin kita bersandar pada Tuhan dan berdoa, maka Tuhan akan mengirimkan kekuatan-Nya yang besar yang tak terbayangkan dan menakjubkan, terutama melalui orang Tuhan kita.

Penderitaan yang menuntun pada doa yang sungguh-sungguh. Penderitaan dan kesakitan Hana membawa pada doa yang sungguh-sungguh dan membara. Doa-nya sangatlah sungguh-sungguh dan penderitaannya sangat tidak tertahankan sehingga 1 Sam 1:10 mengatakannya dalam 3 ungkapan. 1 Sam 1:10 mengatakan “dan dengan hati pedih ia berdoa kepada Tuhan sambil menangis tersedu-sedu.”
Dikatakan hatinya pedih, ia berdoa dan menangis tersedu-sedu. Doa yang dinaikkan dengan penampilan seperti ini, diekspresikan dalam 3 cara,  di ayat 11 dikatakan “jika sungguh-sungguh Engkau memperhatikan sengsara hamba-Mu ini” dikatakan mohon perhatikanlah kesengsaraan hamba-Mu. Dan kedua, “mengingat kepadaku” dan ketiga “tidak melupakan hamba-Mu”

Tuhan mohon perhatikanlah penderitaan kami, keluarga dan gereja kami. Tuhan mohon ingatlah keluarga dan gereja kami dan lebih lagi, mohon janganlah lupakan umat-Mu yang Kau kasihi. Ini haruslah menjadi doa kita yang sungguh-sungguh, dengan hati yang membara dan yang mencari belas kasihan dan kasih setia Tuhan. Untuk itu, Hana mencurahkan seluruh hatinya, sama seperti Tuhan kita berdoa di Taman Getsemani, kita melihat penampilan yang serupa pada Hana.
Seperti kita lihat di Lukas 22:44, Doa-Nya sangatlah sungguh-sungguh sampai keringat-Nya menjadi seperti titik-titik darah. Ini adalah doa getah damar. Doa getah damar ini dapat menawar racun maut.
Sewaktu kita berdoa dengan membara seperti demikian, kiranya agar semua penganiayaan dan kegelapan akan dibuang dari pada kita.
Doa Hana tetap berlanjut meskipun penderitaan yang dideritanya.  dan ini adalah doa yang begitu menakjubkan. Ini ada di ayat 11.
“Kemudian bernazarlah ia, katanya: “Tuhan semesta alam, jika sungguh-sungguh Engkau memperhatikan sengsara hamba-Mu ini dan mengingat kepadaku dan tidak melupakan hamba-Mu ini, tetapi memberikan kepada hamba-Mu ini seorang anak laki-laki, maka aku akan memberikan dia kepada Tuhan untuk seumur hidupnya dan pisau cukur tidak akan menyentuh kepalanya.”
Doa ini tampak seakan-akan Hana sedang membuat kesepakatan dengan Allah. Seperti memberikan-Nya suatu kondisi (atau penawaran), jika Kau memberikan aku anak, maka aku akan memberikan anakku kepada-Mu. Jadi ini terlihat seperti doa yang berkondisi. Tapi ini bukan doa yang seperti itu.
Ini adalah doa yang sungguh-sungguh, sewaktu ia mendapat anak sebagai hasil dari doa yang sungguh ini, walaupun aku yang mengandung dan melahirkan anak ini, anak ini bukanlah milikku, tapi anak ini adalah milik Allah Yang Mahakuasa.
Itulah pengakuannya. Hana sementara berkata, walaupun ia melahirkan anak itu, itu bukanlah anaknya. tapi anak yang diberikan kepadanya melalui doa yang penuh ratap tangis adalah sebenarnya anak milik Tuhan. Ini adalah pengakuan dedikasi yang hebat.
Jadi melalui doa-doa kita, akan ada pekerjaan besar terjadi melalui kita, keluarga dan gereja kita. Kita bisa dipakai dalam pekerjaan luar biasa yang ingin Tuhan lakukan di dunia ini. Maka dari itu , Doa Subuh ini adalah saat yang sangat-sangat penting, ini adalah waktunya hidup kita
Maka, kita tidak bisa hanya  mengapresiasi betapa berkuasanya Doa Subuh.
Bagi kita setiap hari berdoa subuh mungkin sangat capek dan kehabisan tenaga. Tapi jika kita berdoa lebih keras lagi, suatu saat Tuhan akan memberikan kita jawaban yang ajaib.

Kesimpulan,
Doa yang membara yang menerima jawaban dari Tuhan, jawaban dari Tuhan itu ada di ayat 17 dan 18. Ia menerima damai (NASB*: peace) dan pujian. Di ayat 17 dan 18 dikatakan ““Pergilah dengan selamat, dan Allah Israel akan memberikan kepadamu apa yang engkau minta dari pada-Nya.” Sesudah itu berkatalah perempuan itu: “Biarlah hambamu ini mendapat belas kasihan dari padamu.” Lalu keluarlah perempuan itu, ia mau makan dan mukanya tidak muram lagi.”
Jadi, ada 2 jawaban yang ia terima:
Pertama, Damai 
Kedua, Tuhan memberikan kepadanya apa yang ia minta.
Mari yakin dan percaya bahwa  Tuhan akan memberikan kita jawaban yang menakjubkan yang membawa damai.
Ia katakan “Pergilah dengan selamat (NASB: “go in peace” : pergilah dengan damai) dan Allah Israel akan memberikan kepadamu apa yang engkau minta dari pada-Nya.”
Jadi, mari kita sungguh-sungguh percaya ini dan katakan, Tuhan, mohon berikan kami damai, Tuhan mohon berikan apa yang kami minta. Ketika kita memegang firman ini dan berdoa, tidak akan lagi ada kesedihan pada hati dan muka kita. Tapi kita akan memuji Tuhan dengan sukacita dan senang.
Jadi mari kita jangan kuatir dan jangan gelisah. Tapi mari kita panjatkan pada Tuhan semua doa-doa dan permohonan-permohonan kita dengan ucapan syukur. Maka, damai dari Tuhan Yesus Kristus yang melampaui segala akal akan memerintah di hati kita. Mari kita ingat itulah yang Tuhan akan lakukan untuk kita dan percayakan semuanya kepada Tuhan, dan mari kita menang dalam iman. Amin.

Sumber: Kotbah Persekutuan Doa Subuh 21 Hari

List of Articles
No. Subject Datesort Views
11 Pewarisan Iman - Edisi Khusus Bulan Penginjilan file Jun 26, 2015 73061
10 [Bulan Januari-Bulan Ketetapan Hati] Gambarlah Peta Imanmu file Jan 04, 2016 67796
9 [Renungan Harian] 'Hari Ini' file Jan 22, 2016 91058
8 [Renungan Harian] Berlarilah Begitu Rupa file Jan 29, 2016 70498
7 [Bulan Februari – Bulan Pelayanan] Allah yang Telah Memilih Aku file Feb 03, 2016 72719
6 [40 Hari Masa Sengsara - Lent] file Feb 10, 2016 66757
5 Komik 40 hari masa sengsara file Feb 18, 2016 71816
4 [Renungan Harian] Injil Tertinggi, Kasih Tertinggi file Feb 24, 2016 69916
3 [Bulan Maret - Bulan Doa] Pusatkanlah Pikiran dalam Doa file Mar 09, 2016 64483
2 [Bulan April - Bulan Tugas Misi] Pelayan dari Perjanjian Baru file Apr 13, 2016 62548
1 [Bulan Mei - Bulan Keluarga] Ayah dan Ibu Kita file May 09, 2016 58476
XE Login