KOMUNITAS GPBSI
KOMUNITAS GPBSI
Ketika saya disuruh membuat renungan mengenai bulan penginjilan, pikiran saya blank. Bagaimana saya bisa membuat renungan kalau saya saja tidak pernah menginjil?
Apa itu penginjilan? Injil adalah kabar baik (good news). Berita terbaik apa di dunia ini selain Tuhan datang untuk menghapus dosa-dosa kita? Kita yang sudah berdosa sejak awal karena lahir sebagai keturunan Adam ini, semua dosa kita dihapuskan karena Yesus datang disalib untuk kita.
Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.
Roma 5:12
Karena itu Ia adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah terpanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama.
Ibrani 9:15
Ini sungguh kabar yang sangat baik yang patut diberitakan kepada semua orang. Ini juga pesan terakhir Yesus Kristus sebelum Dia naik ke surga (Mat 28:18-20). Tapi saya belum punya nyali untuk mengetuk pintu rumah orang ataupun membawa ini ke dalam percakapan duniawi.
Yang bisa saya injili hanyalah.. anak-anak saya sendiri. Favorit anak saya adalah Daniel. Daniel ini ganteng, tidak bercela, cerdas, dan dari kaum bangsawan pula. Tapi begitu masuk ke Babel, dia langsung memisahkan diri. Dia tidak sudi makan steak, ayam goreng, kue-kue yang menjadi makanan raja karena itu sudah terlebih dahulu dipersembahkan kepada dewa berhala. Dia dengan sendirinya memilih untuk makan sayuran yang tentunya bukan favorit makanan remaja (Dan 1:3-8). Dia juga mengambil resiko tinggi untuk tawar-menawar soal makanan ini, bisa saja dia langsung dihukum! Tapi dia berketetapan hati untuk taat pada perintah Allah.
Tiga teman Daniel juga keren sekali. Mereka rela dibakar hidup-hidup daripada menyembah patung emas.
Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; 18 tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu."
Daniel 3:17
Nabi lain yang juga menjadi favorit anak-anak adalah Nuh. Nuh lahir di zaman yang bobrok. Dunia pada zaman Nuh hidup itu sangatlah durhaka (Kej 6:5,11,12). Tapi Nuh hidup bergaul dengan Allah (Kej 6:9). Di tengah-tengah banyak orang yang mengejeknya, bukan hanya setahun dua tahun, tapi 70 sampai 80 tahun Nuh terus membangun bahtera tanpa perubahan hati (Ref: Abraham Park, Silsilah di Kitab Kejadian (Jakarta: YDSU dan Grasindo, 2010), 149, 154). Sungguh iman yang sangat berbeda dengan keadaan di sekitarnya.
Mengapa mereka bisa “berbeda”?
Jawabannya, pewarisan iman.
Sama seperti Adam yang mewariskan iman kepada Set, kepada Enos, kepada Kenan, kepada Mahalaleel, kepada Yared, kepada Henokh, kepada Metusalah, kepada Lamekh, dan akhirnya Lamekh kepada Nuh (Adam sudah meninggal sebelum Nuh lahir). Seperti itu juga orang tua Daniel mewariskan imannya kepada Daniel.
Orang tua Daniel beserta Sadrakh, Mesakh, Abednego lahir di zaman Raja Yosia yang mengadakan reformasi agama besar-besaran (2 Raj 23). Yosia mengumpulkan semua orang dari kecil sampai besar untuk mendengar dan bersepakat dengan seluruh rakyat untuk hidup menurut perintah Tuhan sesuai tertulis dalam kitab perjanjian. Lebih lagi Yosia merayakan Paskah dengan skala besar sesuai firman Allah (2 Taw 35:1-19, 2 Raj 23:22). Ref: Abraham Park, Pemeliharaan yang Misterius dan Ajaib (Jakarta: YDSU dan Gramedia, 2013), 212-213).
Kita sekarang hidup di zaman yang bagaikan zaman Nuh (Luk 17:26-27).
Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia: 27 mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua.
Lukas 17:26
Ada banyak keturunan Adam, tapi hanya Nuh dan tujuh orang anggota keluarganya yang selamat. Ada banyak orang tua yang lahir di zaman Raja Yosia, tapi hanya Daniel dan tiga temannya yang tetap teguh dalam menjaga perintah Tuhan.
Ada jutaan orang Kristen di dunia ini, tapi akankah anak-anak kita menjadi yang “dibedakan”?
Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi.
Matius 24:21
Saya tidak berani membayangkan siksaan apa yang mungkin akan mereka terima (Mat 24:9). Mungkinkah kelaparan berkepanjangan? Giginya dicabut? Matanya dicongkel? Bisakah mereka tetap memegang Yesus sampai akhir?
Pewarisan iman merupakan poin penting yang diajarkan Pendeta Abraham Park. Kiranya kita sebagai orang tua bisa terus mengajarkan firman kepada anak-anak kita (Mzm 1:2) dan mendoakan agar mereka memegang salib Yesus sampai akhir (Flp 2:8, Mat 24:13).