KOMUNITAS GPBSI
KOMUNITAS GPBSI
[Bulan April - Bulan Tugas Misi] Pelayan dari Perjanjian Baru
Views 68280 Votes 0 2016.04.13 14:08:26
Rasul paulus, saat di dalam penjara Roma pun tidak kehilangan harapan akan injil dan di tengah penderitaan dan kesusahan pun, malah penuh dengan syukur, sukacita dan harapan akan injil. Rasul Paulus berasal dari suku Benyamin yang merupakan asal dari raja Saul. Dia adalah kaum elit dari antara elit yang menjadi murid dari Rabi Gamaliel yang dihormati, ia adalah lulusan dari universitas terbaik pada zaman itu. Namun, di depan injil, ia menganggap semua hal itu bagaikan sampah dan mengekspresikan dengan menyebut dirinya ‘pelayan dari Injil’ (Kol 1:23) dan ‘pelayan dari suatu perjanjian baru’ (2 Kor 3:6).
‘pelayan’ dalam ‘pelayan perjanjian baru’ dalam bahasa Yunani adalah ‘diakonos’ yang memiliki berbagai arti, yaitu ‘pelayan, hamba, orang yang melayani, pekerja, diaken’. Semua arti ini secara menyeluruh memiliki arti sikap yang melayani sebagai hamba. Bisa dikatakan bahwa rasul Paulus melayani demi mewujudkan kehendak dari firman Allah meskipun tidak dibayar, tidak diakui, dan tidak diketahui oleh siapapun.
Maka siapa yang memberikan tugas ini? Tugas ini bukanlah ‘pelayanan dari hukum yang tertulis’ (2 Kor 3:6-7; pelayanan yang terukir pada loh-loh batu), ini adalah pelayanan dari Roh yang diberikan oleh Allah. Pelayanan secara daging berasal dari pilihan orang atau penunjukkan tapi pelayanan dari Roh itu langsung diberikan oleh Allah. Lewat pemilihan oleh seluruh rakyat suatu negara, jabatan presiden memang mulia, tapi bukankah pelayanan dari Roh dengan ditunjuk langsungoleh Allah itu lebih lagi mulia? Gereja (jemaat Allah) adalah lembaga yang dipimpin oleh Tuhan Yesus yang telah diperoleh dengan darahNya (Kis 20:28), jabatan dari gereja adalah hal yang dititipkan sesuai dengan kehendak Tuhan.
Alasan adanya pekerja-pekerja dari gereja adalah ‘untuk meneruskan firmanNya’ (Kol 1:23, 25). Allah meletakkan kehendakNya dan memberikan jabatan lalu melalui orang itu firman Allah akan diteruskan. Pada saat yang sama, saat melakukan pekerjaan gereja bukanlah dengan kekuatanku tapi karena kuasa dan kemampuan dari Allah ada maka bisa melakukannya. Bukan yang kau percayai tapi pekerjaan dari firman Allah dan Roh yang membuat percaya. Maka, rasul Paulus yang bekerja lebih keras dibanding siapapun memberi pengakuan bahwa semua kerja kerasnya adalah kasih karunia Allah (1 Kor 15:10). Maka lebih lagi ia memberikan segenap tenaga dan tidak menghiraukan nyawanya serta bisa memberikan usaha terbaik, kesetiaan dengan gigih (Kis 20:24, Kol 1:29)
Kita telah menerima jabatan dari kemuliaan bukannya jabatan yang tertulis. Orang yang menerima jabatan dari kemuliaan haruslah selalu memberikan segenap kesetiaan pada pekerjaan gereja dengan semangat martir yang merelakan nyawa. Saya harap bisa percaya bahwa pada saat tidak mempedulikan hidup dan yakin serta mengabdi di dalam hati sebagai pekerja dari perjanjian yang didirikan dengan pemeliharaan dari Allah, maka daripada rasa lelah, akan merasakan syukur dan manfaat dan bisa menyadari bahwa kasih karunia Allah yang telah membantu.
Sumber: www.abrahampark.com (dari antara kotbah Pdt. Abraham Park)