FIRMAN

Khotbah minggu

Home > Firman > Pendalaman Alkitab

Keempat, pohon yang digunakan di bait suci menunjukkan kepada kita untuk memikirkan tentang Salib Yesus


“jadi naiklah ke gunung bawalah kayu dan bangunlah Rumah itu, maka Aku akan berkenan kepadanya
dan akan menyatakan kemuliaan-ku di situ, firman TUHAN.”

Hagai 1 : 8


“Naiklah ke gunung dan bawalah kayu.” Kayu disini berbentuk tunggal. Mengapa demikian? Karena ini adalah bayangan
salib Yesus. Bait Suci harus dibangun dengan salib Yesus. 
Dalam Septuagint, kata kayu adalah xylon. Kata ini berarti
‘kayu’ dan berbentuk tunggal. Pada Perjanjian Baru, kata ini diterjemahkan sebagai ‘salib’


“Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menajdi kutuk karena kita, sebab ada tertulis:
“Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!”

Galatia 3 : 13



Kata ‘kayu’ disini adalah xilon dan melambangkan kayu salib.


“maka janganlah mayatnya dibiarkan semalam-malaman pada tiang itu, tetapi haruslah engkau mengubur dia
pada hari itu juga, sebab seorang yang digantung terkutuk oleh Allah; janganlah engkau menajiskan
tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu menjadi milik pusakamu.”

Ulangan 21:23


“Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa,
hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.”

1 Petrus 2:24



Ia memikul dosa kita pada kayu salib (xylon). Pada perjanjian baru, ada kata yang berbeda untuk kayu salib, tetapi
seringkali, semua kata ‘pohon’ ini menunjuk pada kayu Salib. Hagai 1:8 juga adalah sebuah nubuat. Bawalah kayu
dan bangunlah bait suci, kayu tersebut adalah salib Yesus. Tetapi diatas semua itu, ‘kayu’ yang Hagai maksudkan
adalah pohon kehidupan. Salib itu adalah pohon kehidupan. Mengapa begitu? Bagi Yesus ‘kayu’ itu adalah pohon
kematian bagi-Nya, tetapi kematian-Nya adalah hidup bagi kita.



[Berlanjut ke Bagian 5: Jalan ke Pohon Kehidupan]

List of Articles
No. Subject Date Viewssort
XE Login