FIRMAN
Khotbah minggu
Kejadian 2 : 22 – 24
Dan dari
rusuk yang diambil Tuhan Allah
dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada
manusia itu. 23 Lalu
berkatalah manusia itu: “Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari
dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki.” 24 Sebab
itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan
isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.
Alkitab, dari Kejadian sampai Wahyu, sering
kali menyebutkan kata “tulang”. Pertama kali munculnya kata tulang ini dengan
menggunakan kata “rusuk” pada ayat 22. Pada ayat 23, ketika Allah membawa
perempuan yang Ia ciptakan dari rusuk Adam dan membawanya kepada Adam, Adam
menyatakan, “tulang dari tulangku” bukan “daging dari dagingku.”
Kalau kita melihat tubuh manusia, susunan
utamanya bukanlah daging, melainkan tulang. Jari-jari kita dan kaki semua dalam
kenyataannya adalah tulang, bukan daging. Peramal melihat susunan tulang wajah,
bukan dagingnya.
Daging membusuk dengan cepat saat tubuh
dikuburkan tetapi tulang tidak membusuk. Tulang-tulang tetap ada dan itulah
yang membuat tulang itu penting. Khususnya tulang kepala, tidak membusuk sampai
waktu yang sangat lama. “Tulang” dalam bahasa Ibrani adalah etsem
dan memiliki arti ‘hidup’ dan ‘tubuh’.
Bila dalam pembahasan mengenai tanaman, tulang
adalah seperti benih. Benih mengandung kehidupan. Karena ada tulang, karena ada
benih, maka ada hidup dan ada penyalurannya. Benih tampak mati, namun ketika
benih itu ditanamkan, kehidupan baru akan tumbuh.
Manusia juga sama. Fakta bahwa mereka memiliki
tulang mem-verifikasi
keberadaan
mereka. Penyakit-penyakit pada daging mudah untuk disembuhkan, namun sangat
sulit untuk menyembuhkan penyakit yang ada pada tulang, contohnya kanker
tulang. Demikianlah, tulang yang membusuk merupakan kutukan yang dahsyat.
Amsal 14 : 30 mengatakan pada kita bahwa iri hati menyebabkan tulang-tulang membusuk.
Amsal 14 : 30
Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri hati membusukkan
tulang.
I. Tulang-tulang di dalam Alkitab
1. Tulang menunjuk pada esensi dari seseorang
Mzm 6 : 3
Kasihanilah aku, Tuhan, sebab aku merana; sembuhkanlah aku, Tuhan, sebab tulang-tulangku gemetar,
Disini, dinyatakan bahwa “tulang-tulangku gemetar” tetapi artinya adalah seluruh bagian tubuhku sedang bergetar.
Mzm 38 : 4
tidak ada yang sehat pada dagingku oleh karena amarah-Mu, tidak ada yang selamat pada tulang-tulangku
oleh karena dosaku
Aku telah berbuat berdosa maka itu aku gelisah, tetapi dinyatakan tulanglah yang tidak memiliki kedamaian.
Mzm 109 : 18
Ia memakai kutuk sebagai bajunya – biarlah itu merembes seperti air ke dalam dirinya, dan seperti minyak
ke dalam tulang-tulangnya
Saat seseorang dikutuk, kutuk itu seharusnya masuk ke dalam dagingnya, namun
dikatakan bahwa kutuk itu merembes ke dalam tulangnya.
Ayub 4 : 14
Aku terkejut dan gentar, sehingga tulang-tulangku
gemetar.
2. Tulang menunjuk kepada kehidupan itu sendiri
Kejadian 3 : 20
Manusia itu
memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah yang menjadi ibu semua yang
hidup.
Hawa diciptakan dari tulang, tetapi ia dipanggil sebagai “hidup”. Hal ini berarti bahwa tulang adalah sebanding dengan kehidupan itu sendiri.
[Dilanjutkan di Bagian 2...]