FIRMAN

Khotbah minggu

Home > Firman > Pendalaman Alkitab

Apakah Tulang-tulangku Kokoh? [Bagian 2]

Views 69993 Votes 0 2013.06.06 01:11:51

[Lanjutan dari Bagian 1…]

     

3.Tulang melambangkan harapan akan kebangkitan

Hal ini sama dengan pengartian hidup yang ada di dalam benih. Saat anda memiliki tulang-tulang, anda tidaklah mati. Ketika Alkitab menuliskan tulang, tidak pernah menunjuk kepada orang yang sudah mati.

Pada buku ke dua dari Seri Sejarah Penebusan (Pertemuan yang Terlupakan), tulang-tulang Yusuf diawetkan dan tulang-tulangnya dibawa masuk ke Kanaan dalam generasi keempat.

Bangsa Israel menghabiskan 430 tahun di Mesir. Selama 70 tahun pertama, Yusuf hidup bersama mereka dan ia mati ketika masih 360 tersisa tahun lagi. Banyak generasi telah berlalu selama 430 tahun, tetapi Allah hanya mengakui Yusuf. Pada Kejadian 50 : 25 – 26, Yusuf mewariskan perjanjian Allah kepada bangsanya.


Kejadian 50 : 25 – 26 
Lalu Yusuf menyuruh anak-anak Israel bersumpah, katanya: “Tentu Allah akan memperhatikan kamu; pada waktu 
itu kamu harus membawa tulang-tulangku dari sini.” 26 Kemudian matilah Yusuf, berumur seratus sepuluh tahun. 
Mayatnya dirempah-rempahi, dan ditaruh dalam peti mati di Mesir.

 
Meskipun secara fisik ia sudah mati, ia tetap menyimpan firman di dalam hatinya dan Allah tidak menganggap dia mati, tetapi menghitungnya sebagai satu generasi. Allah mengakui Abraham, Ishak, Yakub, dan Yusuf.


Kejadian 15 : 14 – 16 
Tetapi bangsa yang akan memperbudak mereka, akan Kuhukum, dan sesudah itu mereka akan keluar dengan 
membawa harta benda yang banyak. 15 Tetapi engkau akan pergi kepada nenek moyangmu dengan sejahtera; 
engkau akan dikuburkan pada waktu telah putih rambutmu. 16 Tetapi keturunan yang keempat akan kembali 
ke sini, sebab sebelum itu kedurjanaan orang Amori itu belum genap.”


Jadi melalui keempat orang ini, nubuatan bahwa mereka akan kembali dalam generasi keempat telah digenapi. Hal yang penting adalah Alkitab menyatakan bahwa Abraham, Ishak, Yakub, dan Yusuf telah mati, tetapi pada Perjanjian Baru, Allah memanggil mereka sebagai orang yang hidup.

Jika Allah adalah Allah dari orang mati, bisakah Ia memanggil dirinya sebagai Allah Abraham, Allah Ishak, Allah Yakub ? Dengan demikian mereka ini tidaklah mati melainkan hidup, karena mereka memiliki iman.


Mat 22 : 32 
Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub? Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup.”


Mrk 12 : 26 – 27
Dan juga tentang bangkitnya orang-orang mati, tidakkah kamu baca dalam kitab Musa, dalam ceritera tentang 
semak duri, bagaimana bunyi firman Allah kepadanya: Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub? 
27 Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup. Kamu benar-benar sesat!”


Luk 20 : 37 – 38
Tentang bangkitnya orang-orang mati, Musa telah memberitahukannya dalam nas tentang semak duri, di mana 
Tuhan disebut Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub. 38 Ia bukan Allah orang mati, 
melainkan Allah orang hidup, sebab di hadapan Dia semua orang hidup.”

 
Bagi Allah, segalanya hidup. Hal ini berarti bahwa semua orang yang menjadi milik Allah hidup. Untuk menjadi milik Allah, kita harus memiliki Firman-Nya di dalam hati kita.

Abraham juga telah mati menurut Kejadian 25:8.

Kej 25 : 8
lalu ia meninggal. Ia mati pada waktu telah putih rambutnya, tua dan suntuk umur, 
maka ia dikumpulkan kepada kaum leluhurnya.


Kej 49 : 33
Setelah Yakub selesai berpesan kepada anak-anaknya, ditariknyalah kakinya ke atas tempat berbaring dan 
meninggallah ia, maka ia dikumpulkan kepada kaum leluhurnya.


Kej 35 : 29
Lalu meninggallah Ishak, ia mati dan dikumpulkan kepada kaum leluhurnya; ia tua dan suntuk umur, 
maka Esau dan Yakub, anak-anaknya itu, menguburkan dia.


Tetapi bahkan sampai sekarang pun, Allah mengatakan bahwa mereka hidup dan Ia memanggil diri-Nya sebagai Allah mereka.

Yoh 11 : 25
Jawab Yesus: “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, 
ia akan hidup walaupun ia sudah mati,


Kesimpulannya adalah bagi Yesus, tidak ada kematian meskipun secara fisik orang itu hidup atau mati. Jika seseorang menjadi milik Allah, meskipun ia telah mati mati, ia hidup, dan jika ia hidup, maka ia akan hidup.


Kel 13 : 19
Musa membawa tulang-tulang Yusuf, sebab tadinya Yusuf telah menyuruh anak-anak Israel bersumpah dengan 
sungguh-sungguh: “Allah tentu akan mengindahkan kamu, maka kamu harus membawa tulang-tulangku dari sini.”


Yos 24 : 32
Tulang-tulang Yusuf, yang dibawa orang Israel dari Mesir, dikuburkan mereka di Sikhem, di tanah milik yang dibeli 
Yakub dengan harga seratus kesita dari anak-anak Hemor, bapa Sikhem, dan yang ditentukan bagi bani Yusuf 
menjadi milik pusaka mereka.


Ibr 11 : 12
Itulah sebabnya, maka dari satu orang, malahan orang yang telah mati pucuk, terpancar keturunan besar, 
seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, yang tidak terhitung banyaknya.

 
Disebutkan dalam ayat-ayat di atas, Musa mengambil tulang-tulang Yusuf bersamanya sesuai apa yang dinubuatkan dan diperintahkan. Tulang sangatlah penting sehingga Yosua mencatat bagaimana tulang-tulang itu dibawa berkeliling selama 40 tahun di padang gurun dan melalui 16 tahun menaklukan tanah Kanaan sampai dikuburkannya tulang-tulang itu di tanah Sikhem. Dalam kitab Ibrani, penulis kitab itu mencatat bahwa dengan iman-lah Yusuf memberikan perintah mengenai tulang-tulangnya. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya tulang itu.


Yehezkiel 37 : 1 – 13
mendeskripsikan kehidupan orang Israel sebagai tawanan sebagai ‘tulang-tulang kering.’ Kehidupan mereka adalah seperti tulang-tulang yang kering, seakan-akan tidak ada harapan untuk dapat hidup kembali. Namun, di balik itu, Allah memperlihatkan pada mereka tulang-tulang dan mengatakan pada mereka bahwa masih ada harapan.



Mengapa Allah menunjukkan kepada mereka tulang-tulang yang kering?


Ia menunjukkan kepada mereka, “Engkau adalah bangsa yang bertulang. Engkau memiliki tulang dari perjanjian. Engkau memiliki Firman. Engkau tidak akan dihancurkan. Karena Firman, engkau akan dibangkitkan kembali. Rakyatmu tidak akan gagal. Engkau akan kembali setelah 70 tahun dan membangun bangsa ini kembali.” Inilah inti dari memperlihatkan tulang-tulang yang kering di kitab Yehezkiel.



[Dilanjutkan di Bagian 3…]

List of Articles
No. Subject Date Viewssort
XE Login