BULETIN
Khotbah minggu
Jeshurun Lent Bible Camp 2016
Berbeda
dengan tahun-tahun yang sebelumnya, tahun ini Komisi Remaja Yesyurun GPBSI
merancang sendiri acara masa sengsara (lent) mereka. Acara ini merupakan acara
pertama yang diselenggarakan oleh Organisasi Yesyurun yang baru saja dibentuk
Januari awal tahun ini. Berdasarkan tema; “Understanding the Redeeming Love of
Jesus Christ” (“Mendalami Kasih Penebusan Yesus Kristus”), pengurus organisasi
telah merencanakan aktivitas-aktivitas yang memampukan para anggota untuk
menyadari dan merealisasikan arti dan wujud kasih penebusan Yesus Kristus.
Alasan pengambilan tema ini adalah untuk mengajarkan kepada para remaja dan
agar para remaja dapat merasakan dan memahami betapa besarnya kasih Kristus
kepada manusia dan khususnya pada pribadi masing-masing. Dengan bimbingan guru,
penginjil, penasihat dan tangan Tuhan yang telah menyertai berjalannya acara
ini, pada akhirnya acara dapat berjalan dengan lancar dan banyak remaja
menerima kasih karunia.
Selama
dua hari satu malam (11-12 Maret), 20 anggota Yesyurun dan 4 guru pendamping
berkumpul dan mengadakan acara di rumah Diaken Alida (Villa Cinere Mas). Usai
jam sekolah, para remaja berkumpul pada hari Jumat pukul 6 sore. Fokus acara
malam pertama ada pada pengertian wujud penebusan, penyembahan dengan
puji-pujian dan doa pertobatan. Film Passion of the Christ pun diputar dan tim
pujian Yesyurun memimpin dalam acara praise and worship.
Di
awal hari kedua, para remaja Yeyurun memulai hari dengan mendedikasikan diri
pada Tuhan, dengan bernyanyi pujian dan
berdoa. Setelah doa subuh, diadakanlah sesi jogging bersama, lalu membersihkan
diri agar siap menerima firman. Sesuai dengan tema, Penginjil Yudie mengajarkan
para remaja mengenai kesempurnaan 7 firman di atas kayu salib, bagaimana
ketujuh firman itu secara sempurna menggambarkan hati Tuhan. Bersamaan dengan
itu, para remaja juga diajarkan oleh Pendeta Won mengenai cara menjalani masa
sengsara dengan baik. Sebelum menutup acara, remaja mengadakan sesi sharing
dimana para remaja dibagi dalam beberapa kelompok untuk saling menceritakan
pendapat dan pengalaman mereka dengan Tuhan. Setelah seluruh acara selesai
remaja kembali ke gereja untuk membersihkan kembali ruangan ibadah dengan hati
yang bersyukur dan bersukacita.
Menurut
Joanna, peserta Bible Camp, dia sangat senang mengikuti acara ini. Katanya,
“acara ini happy dan seru, teman-temannya baik, dan acaranya seru.” Menurut
Joanna program yang paling berkesan adalah pada saat bible study karena lewat
ini dia bisa tahu apa yang sebelumnya dia belum pernah tahu, bahwa saat Yesus
mengucapkan ‘Eli Eli lama sabakhtani’ di atas kayu salib saat itu Yesus sedang
mewakili kita. Joanna juga sangat suka semua makanan yang ada, lagi katanya,
“aku pengen acara seperti ini bisa 5x dalam setahun”.
Lain
lagi menurut Amadeo, ia juga sangat senang mengikuti kegiatan ini karena
menurutnya acara ini fun dan teman-temannya enak diajak ngobrol. Menurutnya
berteman dengan teman-teman di gereja jauh lebih menyenangkan daripada
teman-teman sekolah karena teman-teman gereja lebih pengertian dan orang-orangnya
lebih menyenangkan. Amadeo juga mengatakan yang paling berkesan dari acara ini
adalah saat bible study. Menurutnya tadinya dia tidak tahu bahwa Yesus
mengucapkan 7 firman saat ada di atas kayu salib tapi sekarang dia jadi tahu.
Amadeo berharap tahun depan acara ini dapat dilakukan lagi.
Alkitab
mengatakan bahwa kita harus mengajarkan dan mendidik anak-anak supaya mereka
takut akan Tuhan, untuk belajar firman Tuhan supaya mereka dapat mengenal
jalan-jalan Tuhan dan mengikutinya maka
Tuhan akan meluruskan jalan mereka, menjaga, melindungi dan tidak akan
menahan kebaikan-Nya dari mereka (Ams 3:1-8, 11-27, 4:6-13, 20-22).
Kiranya
komisi remaja Yesyurun semakin berkembang baik dalam pertumbuhan iman secara
pribadi maupun pertumbuhan jumlah dan kiranya Tuhan berkenan dan memberkati
pelayanan komisi remaja Yesyurun.