GPBSI

Oleh kasih karunia Bapa, telah terselenggara acara Youth Bible Observation pada 1 Desember 2012 di Gereja Presbiterian Bukit Sion Indonesia. Acara ini merupakan kerjasama antara Timothy Ministry dan Yayasan Damai Sejahtera Utama (YDSU). Acara ini pada awalnya diadakan dengan latar belakang suksesnya penyelenggaraan acara Youth Summer Camp (YSC) yang diadakan oleh Timothy Ministry pada bulan Agustus 2012. Melalui YSC, Timothy Ministry telah berhasil mengajak teman-teman baru untuk mengenal firman Sejarah Penebusan. Oleh karena itu, YDSU menawarkan kerjasama dengan Timothy Ministry mengadakan acara Bible Observation yang bertujuan untuk lebih lagi menyebarkan firman Sejarah Penebusan dengan sasaran kaum pemuda

Acara yang bertemakan “Apakah Ada Kesalahan dalam Alkitab?” ini dimulai dengan registrasi pada pukul 9.30. Target awal peserta adalah 150 orang. Namun, dengan kasih karunia Bapa telah terkumpul 163 peserta yang terdiri dari jemaat GPBSI, mahasiswa beberapa STT di Jakarta yaitu, STT Baptis Jakarta, STT Samuel-Elisabeth, STT Kanthros dan STT Jakarta serta teman-teman penginjilan baru. Setelah para peserta melakukan registrasi, tepat pukul 10.00 acara dibuka dengan Praise and Worship oleh tim Mikael. Peserta terlihat semangat dalam menyanyikan pujian bagi Tuhan. Doa pembukaan dibawakan oleh Pdt. Dwi yang merupakan rektor STT Baptis Jakarta. Tak lupa juga sambutan dari ketua YDSU, Lukman Astanto, yang mengaharapkan peserta bisa mengikuti acara dari awal sampai akhir dan bisa percaya 100 % bahwa tidak ada kesalahan dalam Alkitab. 

Sesi pertama dibawakan oleh Pdt. Youn Doo Hee yang dibuka dengan penyampaian fakta bahwa Alkitab adalah buku  best seller sepanjang masa dan buku yang paling banyak menginspirasi manusia. Beliau menjelaskan dengan baik bukti-bukti bahwa tidak ada kesalahan dalam pencatatan Alkitab. Sebelum makan siang, diperlihatkan video tentang perkembangan penyebaran buku-buku seri Sejarah Penebusan di seluruh dunia. Ketika makan siang, beberapa panitia berusaha bergabung dengan para peserta. Banyak peserta yang mengatakan sangat diberkati dengan firman yang telah disampaikan oleh Pdt. Youn. Banyak juga yang langsung membeli koleksi buku-buku seri Sejarah Penebusan. Acara dilanjutkan dengan sesi 2 yang kembali lagi dibawakan oleh Pdt. Youn. Sebelum sesi tanya-jawab dimulai, ada penampilan dari anak-anak Sunday School yang menyanyikan 2 lagu Sejarah Penebusan yaitu, Silsilah Yesus dan 42 Perkemahan Perjalanan Padang Gurun. Para peserta terlihat sangat kagum melihat penampilan anak-anak kecil ini yang mampu menghafal dengan baik Silsilah Yesus dan 42 Perkemahan. Pada sesi ini, Pdt. Youn berusaha menjawab beberapa pertanyaan yang dipilih dari pertanyaan yang diajukan para peserta. Sesi tanya-jawab ini terlihat sangat seru karena muncul pertanyaan-pertanyaan yang bagus dan dijawab dengan jelas oleh Pdt. Youn.

Tak terasa waktu telah menunjukkan pukul 17.00. MC menutup sesi tanya-jawab dengan menyimpulkan bahwa Alkitab adalah benar-benar firman Tuhan dan tidak ada kesalahan di dalamnya. Selama ini jika kita ragu dengan kebenaran Alkitab misal karena ada pencatatan yang berbeda antara satu kitab dengan kitab lain, bukan berarti Alkitab salah melainkan kita belum benar-benar membaca Alkitab dengan benar dan teliti. Karena dengan membaca dengan benar dan teliti, kita akan menyadari bahwa Alkitab 100 % benar dan betapa luar biasa kasih Allah Bapa kepada umatNya. Sebagai penutup, MC memberi pengumuman jika ada pertanyaan bisa mengirim ke email YDSU dan YDSU membuka kesempatan bagi STT atau institusi lain yang ingin mengadakan seminar/ workshop bertemakan Sejarah Penebusan bisa bekerjasama dengan YDSU. Acara ditutup dengan doa dari Pdt. Youn. Setelah sesi foto bersama, para peserta kembali dijamu dengan hidangan di kantin. Kesempatan ini dipakai sekali lagi oleh panitia untuk bisa semakin akrab dan berbagi firman dengan para peserta. Kiranya melalui acara ini firman Sejarah Penebusan bisa semakin tersebar dan para peserta yang telah menerima firman hari ini bisa percaya 100 % pada kebenaran Alkitab dan bisa menjadi “terompet” dalam penyebaran Firman Sejarah Penebusan. Amin.