BULETIN
Khotbah minggu
LIBURAN-suatu hal yang sangat dinantikan oleh semua orang. Kegiatan
kerja yang padat, suasana pekerjaan yang kaku dan penuh usaha untuk
mendapatkan hasil yang terbaik, sudah tentu membawa manusia pada
kepenatan dan hasrat untuk menenangkan diri. Rasanya liburan kali ini
membawa banyak pelajaran sekaligus refreshing yang mengesankan bagi
anggota pemuda Timotius.
Berawal dari rencana liburan ke Pulau Tidung, beralih pada plan B yaitu ke Carita-Anyer, suasana laut tetap menjadi pilihan favorit pemuda Gereja Presbiterian Bukit Sion Indonesia ini. Tenang saja, walau berubah arah hal ini tidak mengendurkan niat pemuda pemudi ini untuk tetap liburan ^^. Sesuai yang ditetapkan, tanggal 15 Agustus 2013 sekitar 33 pemuda-pemudi Timotius berangkat dari rumah ke Muara Angke. Sesampainya disana, kapal yang harusnya ditumpangi ternyata telah berangkat terlebih dahulu. Alhasil, tidak ada pilihan lain dari pada menunggu. Setelah lima jam menunggu, datanglah kapal ‘tidung’ yang ditunggu-tunggu. Dengan hati yang sedih karena melihat fans kapal ‘tidung’ yang begitu banyak, pemuda pemudi ini tetap berusaha untuk masuk kapal. Tentu saja, jendela berubah fungsi menjadi pintu loncat dengan resiko nyawa (hahaha).
Dengan berdesak-desakan akhirnya
mereka bisa masuk dan menunggu untuk diberangkatkan. Setelah beberapa
menit di ‘sauna’ gratis, kabar buruk datang bahwa kapal rusak dan tidak
dapat diberangkatkan. Maka Plan B diputuskan. Dalam beberapa menit,
seluruh rombongan sudah di perjalanan ke Anyer. Sore menjelang malam,
suasan liburan sudah terasa di Carita. Setelah makan malam, melalui
konferensi tak bermeja(KTB) diputuskan bahwa rombongan akan extend
sampai hari sabtu. Keesokan harinya, bermain di pantai menjadi pilihan
favorit. Beberapa pelampung disewa untuk menantang ombak, pasir
pantai-pun laku terpakai sebagai senjata yang cukup berbahaya. Keakraban
satu dengan yang lain sangat terasa sembari satu persatu butiran pasir
yang tak terhitung berloncat indah di udara.
Tidak lain dan tidak bukan untuk menjahili satu dengan yang lain. Setelah itu acara di lanjutkan dengan volley pantai, berenang di kolam, bahkan bermain kucing dan tikus. Siang harinya, kegiatan dihiasi dengan persiapan barbeque. Setelah barbeque malam harinya, diadakan sharing singkat. Melalui Asisten Pendeta Sendy, pembahasan tentang Yunus pun membawa pemuda dalam suasana reflektif dan penuh pembelajaran. Apakah kita sedang tertidur
secara rohani? Bagaimana kita bisa mengatakan percaya tanpa mengenal?.
Waktu terasa sangat cepat ketika hari berganti menjadi sabtu. Dimulai dengan bermain dan berfoto ria di pantai, dilanjutkan dengan berenang di kolam renang lalu makan siang. Selanjutnya rombongan bersiap pulang. Perjalanan pulang kali ini tidak semulus perjalanan datang ke Carita. Dua setengah jam berbuah menjadi 12 jam perjalanan yang dihiasi dengan serunya mendorong mobil. Seorang pemuda baru mengaku liburan ini menjadi salah satu liburan yang tak terlupakan. Meski banyak rintangan, tapi malam itu ada senyum ceria dari seluruh pemuda Timotius yang turut merasakan liburan ini. “Jika tidak disini, kapan bisa mendorong mobil? hehehe” (csm)