FIRMAN

Khotbah minggu

Home > Firman > Serisejarah Penebusan

"Satu-satunya yang kita megahkan adalah hanya Yesus Kristus (Gal 6:14). Kehidupan kita haruslah menjadi kehidupan yang tidak terbungkuskan kepalsuan dan memamerkan diri sendiri dengan meninggalkan Allah, melainkan kehidupan yang membanggakan hanya Yesus Kristus." - Abraham Park


empty heart.jpg

Allah tidak hanya melihat perbuatan kita, tetapi juga menyelidiki dan menguji hati kita yang terdalam serta pikiran kita dengan teliti untuk menemukan motivasi yang tersembunyi di balik perbuatan kita (Yer 17:10; Mzm 94:9; Ams 5:21). Dia tidak hanya melihat masa sekarang, tetapi juga masa lalu dan masa depan (Mzm 139:1–3). Oleh karena itu, kita tidak bisa berbohong di hadapan Allah dan tidak ada sesuatu pun yang dapat disembunyikan di hadapan-Nya.


Ada beberapa contoh yang dapat menunjukkan kemahatahuan Allah. Pada waktu Akhan mencuri jubah, emas, dan perak, tidak ada seorang pun dari antara orang Israel yang tahu, tetapi Allah tahu dan menyelidiki dosa itu (Yos 7:1–26). Selain itu, tidak ada yang tahu bahwa Mikhal memandang keluar dari jendela, melihat Raja Daud yang sedang meloncat-loncat dan menari-nari, lalu memandang rendahDaud dalam hatinya (2Sam 6:16), tetapi Allah tahu. Hasilnya, Mikhal tidak memiliki anak sampai hari kematiannya (2Sam 6:23). Contoh yang lain adalah, tidak ada orang selain istrinya yang tahu bahwa Ananias menahan sebagian uang hasil penjualan tanah miliknya. Allah menyingkapkan hati jahatnya kepada Petrus. Sebagai hasilnya, Ananias jatuh dan mati pada hari yang sama (Kis 5:1–11). Betapa bodohnya orang yang berusaha menyembunyikan sesuatu dari Allah, yang menipu Allah dengan kebohongan di hadapan-Nya, dan yang melarikan diri dari hadapan-Nya!


Pembual, salah satu arti nama Irad, menggambarkan suatu tindakan yang membuat sesuatu terlihat menjadi lebih besar daripada yang sebenarnya. Tindakan ini menunjuk kepada seseorang yang membanggakan secara berlebihan tentang harta kekayaan, penampilan luar, kekuasaan, atau nama baik yang dimilikinya sekarang kepada orang lain untuk memuaskan dirinya sendiri. Raja Nebukadnezar dari Babel juga membual seperti itu. Ketika dia membual dan membanggakan kemampuan, kekuasaan, dan kemuliaannya sambil memandang kota kerajaannya yang megah, sebuah suara datang dari sorga, bahkan sebelum dia selesai berbicara, dan dia langsung diturunkan ke tingkatan binatang    sesuai    dengan    firman    tersebut    (Dan    4:28–37).    Selain    contohtersebut, Allah juga menjatuhkan hukuman bahwa kerajaan Yehuda akan hancur karena Raja Hizkia tidak bersaksi tentang kasih karunia Allah, melainkan hanya menyombongkan kekuatan dan kemampuannya sendiri di depan Merodakh-Baladan, raja Babel (2Raj 20:16–19; Yes 39:6–7).


Ketika Allah tidak hadir di dalam hati manusia karena Allah telah meninggalkan mereka, mereka mencoba mengisi kekosongan itu lewat mempercantik diri dengan kekuasaan, nama baik, dan popularitas. Orang-orang menyakiti dan membuat putus asa orang-orang lemah dan miskin dengan menggunakan kuasa uang, pengetahuan, otoritas, dan kuasa    fisik.    Betapa    kosongnya    hati    yang    tidak    ada    Allah!    Oleh    sebab    itu, Alkitab menasihati untuk tidak “memegahkan diri dalam congkakmu” dan bahwa semua kemegahan yang demikian adalah “salah” (NKJV: evil; Yak 4:16).

Satu-satunya yang kita megahkan adalah hanya Yesus Kristus (Gal 6:14). Kehidupan kita haruslah menjadi kehidupan yang tidak terbungkuskan kepalsuan dan memamerkan diri sendiri dengan meninggalkan Allah, melainkan kehidupan yang membanggakan hanya Yesus Kristus.


List of Articles
No. Subject Date Views
XE Login