FIRMAN
Khotbah minggu
Articles 303
Perempuan Kota Sikhar yang Bertemu dengan Musim Semi Kasih Karunia yang penuh Keharuman Bunga Hidup
Views 82127 Votes 0 2012.06.22 14:57:14Perempuan Kota Sikhar yang Bertemu dengan Musim Semi Kasih Karunia yang penuh Keharuman Bunga Hidup
(Yohanes 4: 25-35)
Pembacaan hari ini adalah firman Yesus yang diberikan kepada murid-muridNya ditepi sumur di kota Sikhar di Samaria. Meski bukan waktu untuk menuai, tetapi Tuhan memerintahkan untuk melihat sekeliling mereka dan memandang ladang-ladang yang sudah menguning dan matang yang menantikan penuaian. Orang-orang Yahudi di jaman itu harus memutar ketika hendak ke Galilea, supaya tidak melewati Samaria. Tetapi hari ini di pembacaan ayat ini, Yesus melewati Samaria tersebut. Yesus sangat letih karena perjalanan dibawah terik matahari, sebab itu Ia duduk ditepi sumur di kota Sikhar Samaria. Yesus berkata kepada seorang perempuan Samaria yang hendak menimba air : “Hai perempuan apakah kamu bisa memberi air kepada-Ku?” Orang-orang Yahudi tidak berbicara dengan orang Samaria, bahkan tidak melakukan hubungan dagang ataupun berbinis bersama. Ketika murid-muridNya yang telah membeli dan membawa makanan ke kota dan memberikannya kepada Yesus, apa yang Yesus katakan? “Padaku ada makanan yang tidak kamu kenal. Makanan-Ku ialah melakukan pekerjaan Dia yg mengutus Aku.” Kalau melihat pembacaan hari ini, perempuan yang telah bertemu Yesus ini disembuhkan semua kepedihannya.
I. Yesus telah menyembuhkan kesakitan dan kepedihan yang dimiliki perempuan Samaria.
A). Tuhan telah menyembuhkan kepedihan lahiriah (secara aliran darah).
Perempuan itu bukan orang Yahudi ortodoks, melainkan orang Amon yang dianggap najis di jaman itu. Tetapi Yesus mematahkan tradisi orang Yahudi yang lama itu, Ia melewati Samaria tersebut. Jadi pemuka Yahudi sangat terkejut dan menyebut Yesus sebagai orang Samaria dan kerasukan iblis, (Yoh 8: 48). Mereka berkata : ”Yesus itu palsu, Dia sesat, bukan yang benar." Yohanes 4: 3-4 mengatakan “Ia harus melintasi daerah Samaria”. Kata ‘harus melintasi’ dalam bahasa aslinya (Yunani): ‘edei’ artinya: ia harus pasti melewati daerah itu. Ini memperlihatkan ketetapan yang teguh dari Tuhan. Tidak ada tempat dimana firman tidak bisa pergi, kemana-pun firman bisa pergi. Percayalah bahwa oleh karena firman itu, kita menjadi anak-anak Allah dengan iman, bukan dari darah atau dari daging.
B). Tuhan telah menyembuhkan kepedihan moral perempuan Samaria.
Ia duduk dan makan bersama dengan pemungut cukai, orang berdosa, pencuri, penyamun dan juga penipu. Orang-orang di jaman itu melihat hal tersebut dan berkata: “Apakah kamu benar-benar Mesias? Yesus berkata: “Jika kalian sudah tahu siapa Aku, maka kalian tidak akan menghakimi-Ku.” Nama Yesus artinya ‘menyelamatkan umatNya dari dosa mereka’. Perempuan itu adalah orang Samaria, apalagi dia, perempuan yang kelakuannya tidak baik yaitu ia menempel dengan satu laki-laki dan laki-laki yang lain. Tetapi perempuan yang memiliki masa lalu yang tercemar ini bertemu dengan Yesus, mendengar firman dari-Nya, sehingga semua kepedihannya hilang lenyap. Di dalam hatinya, lima orang suami bahkan suami ke-6 pun telah hilang lenyap, dan tidak ditemukan. Dari antara pemimpin agama di jaman itu, tidak seorangpun mengenal Mesias. Tetapi hanya seorang perempuan ini saja yang mengenal Yesus sehingga perempuan ini telah bertemu dengan musim semi Kasih Karunia, musim semi berkat, musim semi firman.
C). Tuhan telah menyembuhkan kepedihan agama dari perempuan itu.
Bagi perempuan itu, rasa minder dan kepedihan dalam hal agama karena masalah tempat ibadah dan dalam melakukan penyembahan. Karena orang Samaria tidak bisa beribadah di Yerusalem di masa itu. Jadi perempuan itu berkata; “Kita beribadah disini, tetapi jika Mesias datang, katanya tempat beribadah akan ada di Yerusalem/ Yerusalem-lah tempat orang menyembah”. Waktu itu di Yohanes 4: 21 Kata Yesus kepadanya: "Percayalah kepada-Ku, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem.” Pada akhirnya perempuan itu mengenal tentang kebaktian, ibadah, penyembahan yang sejati dan menemukan semua kunci penyelesaian masalah yang dipikulnya selama ini.
II. Yesus memberikan tempayan baru kepada perempuan Samaria
Perempuan Samaria telah sadar tentang air yang berharga, yang membuat seluruh umat manusia yang haus menjadi tidak haus (Yoh 4: 14). Perempuan itu yakin bahwa jika Mesias yang dinantikan datang, maka segala ketidakpuasan, penderitaan, dan kepedihan yang sejauh ini menekan hatinya akan diselesaikan (Yoh 4:25). Karena Yesus telah melihat kesungguhan hatinya, maka Yesus memberitahukan secara terang-terangan (Yoh 4: 26). Perempuan Samaria meninggalkan tempayannya dan pergi ke kota lalu menyaksikan bahwa ia telah melihat Mesias yang telah dinubuatkan (Yohanes 4: 28) Pada akhirnya ia menginjil semua orang Samaria yang dahaga. Jadi bukankah dalam sekejap mata, perempuan itu telah menjadi penuai?
Kesimpulan:
Oleh karena satu orang perempuan yang diselamatkan, pada Samaria pintu penyelamatan telah dibuka. Perempuan itu telah menyadari Yesus sebagai Mesias dan ia bisa menuai jiwa-jiwa Samaria, yang telah dibiarkan ribuan tahun lamanya. Akhirnya seluruh kota menjadi percaya kepada Yesus (Yoh 4: 40, 42). Dengan singkat kata, Samaria telah bertemu dengan musim Kasih Karunia yaitu musim semi firman. Yesus melihat Samaria iman, Samaria injil, Samaria keselamatan dan berkata tentang penuaian dari tahun kelimpahan “sudah menguning dan matang untuk dituai”.
Dalam firman ini kita harus menemukan tujuan, arti, dan tugas dari keberadaan kita hari ini. Apakah isi tahun kelimpan yang kita temukan? Yaitu, penggenapan pekerjaan penebusan Yesus di Yohanes 19:30. Saya berdoa dan memberkati dalam nama Tuhan Yesus agar saudara semua menjadikan firman seri Sejarah Penebusan sebagai SABIT rohaniah yang tajam, dan menjadi penuai-penuai rohaniah sama seperti perempuan Samaria. Amin.
(Yohanes 4: 25-35)
Pembacaan hari ini adalah firman Yesus yang diberikan kepada murid-muridNya ditepi sumur di kota Sikhar di Samaria. Meski bukan waktu untuk menuai, tetapi Tuhan memerintahkan untuk melihat sekeliling mereka dan memandang ladang-ladang yang sudah menguning dan matang yang menantikan penuaian. Orang-orang Yahudi di jaman itu harus memutar ketika hendak ke Galilea, supaya tidak melewati Samaria. Tetapi hari ini di pembacaan ayat ini, Yesus melewati Samaria tersebut. Yesus sangat letih karena perjalanan dibawah terik matahari, sebab itu Ia duduk ditepi sumur di kota Sikhar Samaria. Yesus berkata kepada seorang perempuan Samaria yang hendak menimba air : “Hai perempuan apakah kamu bisa memberi air kepada-Ku?” Orang-orang Yahudi tidak berbicara dengan orang Samaria, bahkan tidak melakukan hubungan dagang ataupun berbinis bersama. Ketika murid-muridNya yang telah membeli dan membawa makanan ke kota dan memberikannya kepada Yesus, apa yang Yesus katakan? “Padaku ada makanan yang tidak kamu kenal. Makanan-Ku ialah melakukan pekerjaan Dia yg mengutus Aku.” Kalau melihat pembacaan hari ini, perempuan yang telah bertemu Yesus ini disembuhkan semua kepedihannya.
I. Yesus telah menyembuhkan kesakitan dan kepedihan yang dimiliki perempuan Samaria.
A). Tuhan telah menyembuhkan kepedihan lahiriah (secara aliran darah).
Perempuan itu bukan orang Yahudi ortodoks, melainkan orang Amon yang dianggap najis di jaman itu. Tetapi Yesus mematahkan tradisi orang Yahudi yang lama itu, Ia melewati Samaria tersebut. Jadi pemuka Yahudi sangat terkejut dan menyebut Yesus sebagai orang Samaria dan kerasukan iblis, (Yoh 8: 48). Mereka berkata : ”Yesus itu palsu, Dia sesat, bukan yang benar." Yohanes 4: 3-4 mengatakan “Ia harus melintasi daerah Samaria”. Kata ‘harus melintasi’ dalam bahasa aslinya (Yunani): ‘edei’ artinya: ia harus pasti melewati daerah itu. Ini memperlihatkan ketetapan yang teguh dari Tuhan. Tidak ada tempat dimana firman tidak bisa pergi, kemana-pun firman bisa pergi. Percayalah bahwa oleh karena firman itu, kita menjadi anak-anak Allah dengan iman, bukan dari darah atau dari daging.
B). Tuhan telah menyembuhkan kepedihan moral perempuan Samaria.
Ia duduk dan makan bersama dengan pemungut cukai, orang berdosa, pencuri, penyamun dan juga penipu. Orang-orang di jaman itu melihat hal tersebut dan berkata: “Apakah kamu benar-benar Mesias? Yesus berkata: “Jika kalian sudah tahu siapa Aku, maka kalian tidak akan menghakimi-Ku.” Nama Yesus artinya ‘menyelamatkan umatNya dari dosa mereka’. Perempuan itu adalah orang Samaria, apalagi dia, perempuan yang kelakuannya tidak baik yaitu ia menempel dengan satu laki-laki dan laki-laki yang lain. Tetapi perempuan yang memiliki masa lalu yang tercemar ini bertemu dengan Yesus, mendengar firman dari-Nya, sehingga semua kepedihannya hilang lenyap. Di dalam hatinya, lima orang suami bahkan suami ke-6 pun telah hilang lenyap, dan tidak ditemukan. Dari antara pemimpin agama di jaman itu, tidak seorangpun mengenal Mesias. Tetapi hanya seorang perempuan ini saja yang mengenal Yesus sehingga perempuan ini telah bertemu dengan musim semi Kasih Karunia, musim semi berkat, musim semi firman.
C). Tuhan telah menyembuhkan kepedihan agama dari perempuan itu.
Bagi perempuan itu, rasa minder dan kepedihan dalam hal agama karena masalah tempat ibadah dan dalam melakukan penyembahan. Karena orang Samaria tidak bisa beribadah di Yerusalem di masa itu. Jadi perempuan itu berkata; “Kita beribadah disini, tetapi jika Mesias datang, katanya tempat beribadah akan ada di Yerusalem/ Yerusalem-lah tempat orang menyembah”. Waktu itu di Yohanes 4: 21 Kata Yesus kepadanya: "Percayalah kepada-Ku, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem.” Pada akhirnya perempuan itu mengenal tentang kebaktian, ibadah, penyembahan yang sejati dan menemukan semua kunci penyelesaian masalah yang dipikulnya selama ini.
II. Yesus memberikan tempayan baru kepada perempuan Samaria
Perempuan Samaria telah sadar tentang air yang berharga, yang membuat seluruh umat manusia yang haus menjadi tidak haus (Yoh 4: 14). Perempuan itu yakin bahwa jika Mesias yang dinantikan datang, maka segala ketidakpuasan, penderitaan, dan kepedihan yang sejauh ini menekan hatinya akan diselesaikan (Yoh 4:25). Karena Yesus telah melihat kesungguhan hatinya, maka Yesus memberitahukan secara terang-terangan (Yoh 4: 26). Perempuan Samaria meninggalkan tempayannya dan pergi ke kota lalu menyaksikan bahwa ia telah melihat Mesias yang telah dinubuatkan (Yohanes 4: 28) Pada akhirnya ia menginjil semua orang Samaria yang dahaga. Jadi bukankah dalam sekejap mata, perempuan itu telah menjadi penuai?
Kesimpulan:
Oleh karena satu orang perempuan yang diselamatkan, pada Samaria pintu penyelamatan telah dibuka. Perempuan itu telah menyadari Yesus sebagai Mesias dan ia bisa menuai jiwa-jiwa Samaria, yang telah dibiarkan ribuan tahun lamanya. Akhirnya seluruh kota menjadi percaya kepada Yesus (Yoh 4: 40, 42). Dengan singkat kata, Samaria telah bertemu dengan musim Kasih Karunia yaitu musim semi firman. Yesus melihat Samaria iman, Samaria injil, Samaria keselamatan dan berkata tentang penuaian dari tahun kelimpahan “sudah menguning dan matang untuk dituai”.
Dalam firman ini kita harus menemukan tujuan, arti, dan tugas dari keberadaan kita hari ini. Apakah isi tahun kelimpan yang kita temukan? Yaitu, penggenapan pekerjaan penebusan Yesus di Yohanes 19:30. Saya berdoa dan memberkati dalam nama Tuhan Yesus agar saudara semua menjadikan firman seri Sejarah Penebusan sebagai SABIT rohaniah yang tajam, dan menjadi penuai-penuai rohaniah sama seperti perempuan Samaria. Amin.