FIRMAN
Khotbah minggu
HANYA LUKAS YANG TINGGAL DENGAN AKU
(2Tim 4:9-11)
Pembacaan hari ini adalah firman yang ditulis rasul Paulus di dalam penjara di
Roma. Disini, ia memperkenalkan 2 orang
yang berlawanan. Dikatakan bahwa, “Demas telah mencintai dunia ini dan meninggalkan Paulus, ia
telah berangkat ke Tesalonika.” Namun dikatakan juga, "Hanya
Lukas yang tinggal dengan aku.” Hari ini, apakah kita adalah orang-orang yang berada bersama dengan Allah? Bersama dengan Firman sampai akhir?
Atau apakah kita telah meninggalkan Allah? Dikatakan di
Markus 3:14 bahwa tujuan Yesus memanggil 12 murid adalah untuk menyertai Dia (naskah asli: berada bersama-Nya disamping-Nya).
I.
Ada orang yang mencintai dunia dan meninggalkan Allah.
1)
Demas telah meninggalkan Yesus.
Dikatakan bahwa ia meninggalkan
rasul Paulus. Itu artinya Demas telah meninggalkan Yesus karena rasul Paulus
adalah hamba Yesus. Ia mirip dengan Yesus dan ia hidup dengan menyambut Yesus. Bukankah Paulus sampai-sampai berkata, “teladanilah aku”. Kalau begitu, seperti apakah akhir kehidupan orang yang meninggalkan iman dan meninggalkan Yesus? Ia akan dilemparkan
ke api dan belerang (Why 21:8). Demas telah membuang gagasan,
pelayanan, pekerjaan dan tujuan rasul Paulus dan ia berubah menjadi
manusia daging yang duniawi. Singkat kata,
kehidupan Demas adalah kehidupan yang dmulai dengan iman, namun
berakhir dengan kedagingan.
2)
Demas sebenarnya adalah teman sekerja rasul Paulus.
Pencatatan tentangnya 3 kali muncul. Di Filipi 1:24 Demas disebut sebagai teman sekerja. Setelah itu di Kolose 4:14 Demas hanya muncul namanya saja. Pada Demas tidak bisa ditemukan lagi rupa yang setia. Lalu catatan terakhir tentang Demas adalah Demas yang pergi. Pada awalnya
Demas adalah teman sekerja rasul Paulus yang membantu Paulus dengan setia. Ketika Paulus dikurung di penjara
Roma untuk pertama kalinya, Paulus masih cukup memiliki
kebebasan.
Tapi ketika
Paulus dikurung untuk kedua kalinya, kaisar Nero benar-benar tidak memberikan
kebebasan kepadanya.
Karena situasinya menjadi seperti demikian, Demas membuang
kasih karunia yang telah ia terima sejauh itu dan akhirnya pergi meninggalkan rasul Paulus. Itu sama seperti ia telah pergi
meninggalkan firman hidup kekal, firman penciptaan, serta firman berkat.
3)
Alasan Demas tidak datang ke gereja adalah karena ia mencintai dunia.
Demas bukannya memilih
salib, ia memilih dirinya sendiri. Menurut legenda, setelah pergi, Demas menjadi imam di
altar orang kafir di kampung halamannya. Namanya lama kelamaan memudar dari kitab Kehidupan dan akhirnya terhapuskan. Demas memulai dengan iman dan Roh Kudus, tapi ia berakhir dengan kedagingan. Ini adalah kondisi dari orang yang tidak datang lagi ke gereja. Ini seperti kondisi di
Lukas 21:34, “sarat oleh pesta pora, kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi.”
Kondisinya, meskipun kehendak Allah terlihat
baginya, kesenangan dan ketertarikan terhadap dunia menekan
hatinya yang hendak mengikuti kehendak Allah, sehingga
hatinya terbagi ke dalam beraneka pikiran. Pada akhirnya,
cinta terhadap firman dan kasih karunia mulai hilang lenyap. Ungkapan 'mencintai dunia' adalah ungkapan yang sangat dahsyat karena dikatakan bahwa di dalam orang yang mencintai
dunia, tidak ada kasih Bapa
(1Yoh 2:15-17, Mat 6:24). Maka kita semua jangan memandang pada kesuksesan dan kenyamanan
di luar Kristus, melainkan memandang
kesuksesan di dalam Kristus. Dikatakan di 2Timotius 4:8 bahwa bagi semua orang yang merindukan
kedatangan Tuhan, telah
tersedia mahkota kebenaran.
II.
Ada orang yang tetap bertahan di sebelah Tuhan sampai akhir (2Tim
4:10a).
1)
Lukas berada bersama dengan Paulus yang menderita kesengsaraan.
Daud mengakui di Mazmur 25:16, “Aku sebatang
kara dan tertindas.” Ia juga
menggambarkan dirinya sebagai burung undan (burung hantu) di padang gurun, seperti burung ponggok pada reruntuhan,
seperti burung terpencil di atas sotoh yang tak bisa tidur (Mzm
102:7-8). Di pembacaan hari ini, hati Paulus yang merasakan
ajalnya sudah dekat itu seperti demikian. Meskipun ia
yakin terhadap mahkota kebenaran yang akan diberikan Allah, namun
padanya ada kesepian yang lebih dahsyat daripada kematian. Dibandingkan dengan suasana yang sepi dan terkurung,
penyebab utama perasaannya adalah lebih kepada pengkhianatan dari orang-orang
yang begitu ia
cintai (2Tim 4:10, 16). Waktu itu hanya Lukaslah yang mendampinginya
sampai akhir dan memberikan kekuatan kepadanya. Lukas tetap berada bersama Paulus
sampai akhir. Rasul Paulus mempunyai penyakit mata. Yang mana ia tidak dapat melihat dengan jelas dan dari matanya
keluar nanah.
Matanya sangat sakit,
sampai-sampai ia berkata kepada jemaat Galatia, “Jika kalian mengerti
betapa sakitnya mataku, maka kalian pasti akan mencungkil mata
kalian sendiri dan memberikannya padaku
(Gal 4:15).” Lukas adalah dokter. Di Kolose 4:14
dikatakan “Tabib Lukas yang kekasih.” Kemana pun
Paulus pergi, Lukas selalu mengikutinya. Saat Paulus dikurung di penjara Roma, Lukas juga ikut sampai ke penjara
Roma. Di sebuah
dokumen di gereja mula-mula, ada tulisan, “Paulus
yang sedang berjalan di jalan Roma, di sebelah kanannya
ada Lukas.”
Di zaman itu tidak mudah mencari obat. Lukas
harus berjalan berkilo-kilo meter untuk mencari obat dan mengobati Paulus. Saat ia membawa obatnya ke penjara, Lukas ditendang
pantatnya dan juga dicambuk.
Jadi rasul Paulus sangat bersyukur,
makanya ia mencatat, “Hanya Lukaslah
yang tinggal dengan aku.”
2)
Lukas selalu rendah hati.
Orang yang rendah hati
sajalah yang bisa berada bersama dengan Tuhan sampai
akhir. Lukas menjadi tabib pribadi dan
juru tulis Paulus. Lukas adalah penulis dari injil Lukas
dan Kisah Para Rasul, tapi didalamnya, namanya tidak satupun ia catat.
Kesimpulan:
Jalan yang Demas tuju dan yang Lukas tuju itu berbeda. Jalan dan pikiran jasmani semuanya membawa kepada kematian. Jalan Roh membawa kepada berkat dan hidup kekal. Betapa berlimpah dan kerennya kehidupan Lukas yang berada bersama dengan Paulus, rasul tua. Ketika rasul Paulus dikurung di penjara, mulai muncul satu demi satu orang-orang yang meninggalkan Paulus. Mereka berpikir kalau zaman Paulus sudah berakhir. Mereka kemudian hidup semau mereka sendiri. Hari ini, meskipun bisnis tidak lancar, dianiaya datang ke gereja dan tubuh letih, apakah saudara tetap mau berada disamping Tuhan? Banyak orang meninggalkan Yesus. 70 murid pun meninggalkanNya. Waktu itu Yesus bertanya kepada murid-murid, “Apakah kamu tidak mau pergi juga?” Sebenarnya 12 murid pun karena keraguan, terpikirkan untuk meninggalkan Yesus. Iman mereka mulai dingin, hatinya menjadi gelap. Tetapi pada saat itu, sepatah kata Petrus menghibur Tuhan Yesus. “Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal (Yoh 6:68).” Pengakuannya seperti korek api dinyalakan di dalam hati murid-murid yang gelap. Itu adalah perkataan yang hendak memegang hati murid-murid yang hendak pergi dan mengarahkannya ke arah yang benar dan akurat. Itu merupakan seruan bahwa “Kalian jangan pikirkan yang lain! Bukankah Ia adalah Mesias yang sudah dijanjikan untuk datang sebagai Keturunan perempuan? Yesus adalah Allah yang mana Ia datang sebagai firman itu sendiri di dalam penyelenggaraan penebusan Allah.” Kiranya Tuhan Yesus memberkati agar pengakuan “hanya Lukaslah yang tinggal dengan aku” menjadi pengakuan saudara dan saya. Amin.