FIRMAN
Khotbah minggu
Iman Pengabdian Dari Perempuan Yang Akan Diberitakan Bersama Dengan Injil Sampai Akhir Dunia
Views 77986 Votes 0 2013.12.27 18:51:28IMAN PENGABDIAN DARI PEREMPUAN YANG AKAN DIBERITAKAN
BERSAMA DENGAN INJIL SAMPAI HARI AKHIR DUNIA
(Yoh 12:1-8, Mat 26:6-13, Mar 14:3-9)
Lewat pembacaan firman hari ini, orang yang menyenangkan hati Tuhan adalah sosok yang tidak terduga sama sekali. Bukannya memuji murid-murid-Nya, Tuhan memuji iman perempuan yang bernama Maria dan memerintahkan untuk mengingat iman pengabdiannya bersama dengan Injil sampai hari akhir dunia. Mari kita renungkan karakteristik seperti apakah iman yang dimiliki Maria sampai-sampai ia menerima pujian yang luar biasa dari Tuhan.
1. Apa motivasi pengabdiannya? (Apa motivasi pengabdian kita hari ini?)
Kita haruslah menyadari motivasi pengabdiannya dan memiliki iman yang sama, barulah kita dapat menerima pujian luar biasa dari Tuhan. Motivasi Maria meminyaki tubuh Yesus dengan minyak narwastu bukanlah sekedar mengeluarkan harum. Hal itu disebabkan oleh iman yang didasari injil. Motivasi pengabdiannya adalah iman yang percaya ‘injil penebusan’. Maria telah mengetahui bahwa Yesus akan mati di salib sebagai korban penebusan, pendamaian bagi seluruh umat manusia. Maka dia bersyukur dan terharu atas kematian dari penebusan Allah tersebut. Maria sadar “Ia menderita dan mati untukku” (Yes 53:3-4). Jadi dengan hati yang hendak menguburkan lebih dulu, ia meminyaki minyak narwastu yang mahal pada tubuh Yesus. Dia telah melihat dengan iman adegan bahwa Tuhan memikul dosa umat manusia dan mati dengan tragis. Dengan iman demikian, Maria menyeka kaki Yesus dengan minyak narwastu, sambil meneteskan air mata (Luk 7:38). Yesus yang tahu isi hati seluruh manusia, memuji perempuan itu (Yoh 2:24-25). Maria adalah orang yang memiliki iman yang didasari injil, ia telah mengerti kehendak yang mendalam dari injil penebusan. Air matanya tidak dapat kering karena ia memiliki syukur dan keharuan terhadap kasih Allah yang begitu besar akan manusia. Pengabdian yang sungguh-sungguh dari perempuan itu berasal dari keyakinan akan penyelamatan. Karena ia telah menyadari arti kematian tersebut, ia memberikan minyak yang dipakai pada orang mati kepada Yesus. Ketika Tuhan masih hidup, Maria mempersiapkan terlebih dulu pemakaman-Nya. Jadi Maria telah menyadari injil penebusan. Dia adalah orang yang memiliki iman yang luar biasa.
2. Apa rahasia dari perempuan itu bisa menyadari Injil penebusan? (Bagaimana kita bisa mengetahui rahasia penebusan?)
Bagaimana Maria bisa mengenal rahasia penebusan yang berkenan pada Tuhan? Yaitu melalui pendalaman firman. Peristiwa menuangkan minyak narwastu (Mat 26:6-dst) adalah peristiwa yang terjadi pada waktu minggu sengsara. Kira-kira firman apa yang Yesus katakan? Di kaisarea Filipi, Yesus juga memberitakan firman kepada Petrus dan kepada murid yang lain, bahwa “Aku akan pergi ke Yerusalem dan menderita banyak kesengsaraan dari imam besar dan tua-tua. Lalu setelah itu Aku akan mati disalibkan.” Waktu itu Petrus menahan-Nya. Kalau begitu, jika rahasia demikian diberitakan kepada murid-muridNya, tentunya kepada Maria, adik perempuan Marta pun diberitakan. Ketika kita mendengar firman, belajar firman, merenungkan firman, barulah kehendak Tuhan hinggap pada orang tersebut dan menyadarkannya. Pada akhirnya, bagaimanakah Maria bisa menyadari Injil penebusan yang begitu luar biasa? Di Lukas 10:38-42, Marta yang telah mendengar berita akan kunjungan Yesus, hatinya sangat sibuk karena dia memiliki banyak urusan yang harus dipersiapkan. Tapi Maria hanya duduk di bawah kaki Yesus mendengarkan firman Tuhan. Ketika Marta mengutarakan keluhan kepada Yesus karena adiknya tidak membantunya, Yesus menjawab bahwa Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil daripadanya. Jadi Yesus telah mengakui bahwa perbuatan Maria itu benar.
Di tahun 2013 ini, apakah kita telah hidup dengan memiliki iman yang dapat diakui Tuhan, sama seperti halnya Maria? Maria tidak melepaskan kesempatan yang diberikan. Hasilnya, ia dapat mengetahui rahasia injil penebusan Yesus. Galatia 5:22-25 dan Roma 8:5-9 menyatakan bahwa pikirkanlah terlebih dahulu pekerjaan Allah dan tangkaplah pekerjaan tersebut. Kita menerima firman Tuhan dengan baik dan percaya dengan tepat, inilah kehendak yang diinginkan Allah. Kalau lihat Lukas 24:1 dst. kita lihat perempuan-perempuan yang datang mencari kuburan untuk meminyaki jenazah Yesus. Tapi bukankah mereka semua adalah orang-orang yang telah melewatkan kesempatan? Karena Tuhan telah memecahkan kuasa maut dan bangkit kembali, maka usaha mereka telah menjadi sia-sia.
Kesimpulan:
Iman perempuan itu adalah iman yang mempersembahkan hal yang terbaik dan tertinggi. Ia telah menuangi minyak narwastu yang seharga 300 dinar pada kaki Yesus tanpa menyayangkannya (Yoh 12:5, Mar 14:8). Iman yang terbaik dan tertinggi demikian sedang diharapkan oleh Tuhan pada kita hari ini. Ishak, anak tunggal Abraham yang ia serahkan kepada Tuhanpun adalah hal yang tertinggi, maka pada akhirnya ia dapat diakui sebagai bapa iman. Iman Maria yang telah mengabdikan diri dengan segenap kekuatannya inilah yang saat ini sedang diperlukan pada kita. Hal kita beribadah, melayani, menopang kehendak Allah, pelayanan ataupun pengabdian di gereja juga haruslah dilakukan dengan segenap kekuatan kita. Kepada siapakah diberikan berkat tetap hidup dan menyambut Tuhan dengan diubah secara rohani maupun jasmani tanpa mengalami maut? Berkat demikian akan diberikan kepada kita hanya ketika kita memiliki iman seperti Maria. Kiranya kita semua dapat menjadi orang yang memilih bagian yang lebih baik seperti Maria dan menjaganya dengan teguh. Amin.