GPBSI

BERKAT SORGA TERBUKA

(Why 4:1-6)

Latar belakang pembacaan hari ini adalah pada zaman Kaisar Domitian, ketika Rasul Yohanes menginjili daerah Efesus. Dari situ, ia diasingkan ke pulau Patmos yaitu pulau terpencil sekitar 24 Km dari Efesus. Sekitar tahun 95 Masehi, di hari Tuhan, Yohanes dikuasai Roh dan dia melihat pintu sorga terbuka yaitu wahyu mengenai akhir zaman. Sekarang adalah masa ‘sunyi senyap di sorga kira-kira ½ jam lamanya.’ Sekarang adalah masa kasih karunia untuk penyelamatan terakhir (Why 1:8; 2Kor 6:2). Sekarang adalah waktu kita mempersiapkan diri dengan kehidupan iman, berjaga-jaga, terbangun, dan menjalani kehidupan bergereja dengan baik. Juga kita harus melakukan perbuatan ibadah dengan baik, dan seisi keluarga harus menjadi satu.

I.     Mengapa sorga harus terbuka?

1)    Untuk melihat dunia rohaniah.

Pintu sorga haruslah terbuka terlebih dahulu, barulah kita bisa melihat rencana penghakiman yang akan dijalankan di kemudian hari. Pada waktu ‘sunyi sepi, kira2 setengah jam lamanya’, pintu sorga haruslah terbuka bagi kita semua, sehingga kita dapat melihat hal-hal rohaniah dan dapat mendengarkan suara Roh Kudus yang berkata kepada gereja-gereja (Why 2:7, 11, 17, 29, 3:6). Untuk melihat dunia rohaniah, kita tidak boleh malas berdoa. Dan kita harus naik ke gunung yang tinggi bersama dengan Tuhan, barulah kita bisa mengalami ubah (Mat 17:1-8).

2)    Untuk mengetahui masa depan.

Dikatakan “apa yang harus terjadi sesudah ini”, ungkapan ini menunjuk pada firman rahasia dari Allah yang akan dibuka di akhir zaman kepada umat manusia melalui rasul Yohanes. Dan untuk mengetahui nasib dan masa depan kehidupan umat manusia, pintu sorga harus terbuka lebar-lebar. Begitupun, firman haruslah berdiam di dalam diri kita, barulah iman akan timbul dan sebagai hasilnya iman itu bekerja dan kita akan bisa mengetahui hal yang akan terjadi di masa depan. Untuk memperoleh segala berkat rohani dari sorga pun, pintu sorga harus terbuka (Yak 1:17, 1Pet 1:3-4). Allah tidak melakukan apapun tanpa memberitahukan rahasianya terlebih dahulu kepada hambaNya (Amos 3:7-8). Jika Roh kita tidak naik ke dunia rohaniah, kita tidak bisa tahu rahasia tersebut (Yer 5:25).

II.   Kepada siapakah pintu sorga terbuka?

1)    Bagi orang yang jujur pintu sorga terbuka.

Orang yang ingin langit terbuka haruslah tidak ada kepalsuan di dalamnya seperti Natanael (Yoh 1:51). Sebaliknya, jika ada kepalsuan pada diri kita, maka kita menjadi manusia daging yang penuh dengan hawa nafsu sehingga pintu sorga tidak dapat terbuka. Orang tersebut tidak dapat terhindar dari penghakiman yang dahsyat.

2)    Ketika kita berdoa, pintu sorga akan terbuka.

Doa adalah nafas dari hidup. Jika orang kudus yang percaya Yesus tidak berdoa, ia bagaikan mayat yang bergerak. Doa bagaikan kunci yang membuka pintu sorga. Di antara senior2 iman, terutama Abraham, tidak ada seorang pun yang menanggung tugasnya tanpa berdoa. Elia, karena ia berdoa, maka Allah membuka pintu sorga dan menurunkan hujan. Stefanus yang telah martir untuk Tuhan, sebelum ia mati ia dipenuhi dengan Roh Kudus dan dapat melihat sorga (Kis 7:55). Rasul Yohanes pun, ketika ia berdoa dengan dikuasai Roh Kudus, ia mengalami pengalaman pintu sorga terbuka (Why 4:2). Yesus, setelah Ia dibaptis, langit terbuka (Mat 3:16, Luk 3:21). Petrus yang telah menerima tugas barupun, ketika ia sedang berdoa dan rohnya diliputi oleh kuasa ilahi, langit terbuka dan kepadanya diberikan tugas misi untuk penginjilan bangsa kafir (Kis 10:11).

3)    Ketika kita mengasihi Tuhan serta mengharapkan dan merindukan kebenaran, pintu sorga terbuka.

Jika kita lihat Wahyu 5, ketika tidak ada orang yang dapat membuka 7 materai yang ada di tangan kanan Allah, Rasul Yohanes menangis. Tangisan ini adalah tangisan yang sungguh-sungguh mengasihi dan merindukan kebenaran (Why 5:4). Hari ini, bagi orang yang sungguh mengasihi dan merindukan kebenaran, pintu sorga akan terbuka. Tangisannya adalah tangisan yang merindukan kasih karunia Allah. Jika wahyu Allah terputus, manusia tidak bisa melihat kehendak Allah. Dan karena tidak bisa mengetahui kebenaran yang sejati, ia menangis dengan amat sedih, dan pada akhirnya tangisan tersebutlah yang membuka pintu sorga. Di sini, hal yang harus kita ingat adalah, rasul seperti apakah Yohanes yang merindukan Tuhan dan kebenaran? Yohanes adalah rasul kasih. Dia adalah orang yang menjaga kebenaran, perintah, dan kasih. Kasih adalah kunci yang membuka segala sesuatu. Kasih bagaikan kunci yang membuka segala hal yang tertutup, yaitu di dalam hubungan antara Allah dan manusia, antara manusia dan manusia, antara manusia dan segala sesuatu. Sambil kita hidup dengan memiliki kasih Tuhan, kita harus menyampaikan kasihNya kepada banyak orang.

4)    Ketika kita menjaga hari Tuhan dengan saleh, barulah pintu sorga akan terbuka.

Segala tindakan dan perbuatan iman kita dimulai dari hal menjaga hari minggu. Dikatakan di Why 1:10, waktu ketika pintu sorga terbuka bagi rasul Yohanes adalah saat ‘hari Tuhan’. Hari Tuhan adalah hari dari berkat. Hari Tuhan adalah hari untuk bertemu dengan Allah. Hari Tuhan adalah hari ketika kita melakukan penyembahan di hadapan Allah dan beribadah (Yes 58:13). Hari Tuhan adalah hari ketika kita menerima berkat besar, yaitu sorga terbuka. Pada hari Tuhan, pintu sorga dibuka lebih lebar. Hari Tuhan adalah hari ketika segala pintu terbuka dan pintu sorga terbuka. Ketika kita beribadah dalam Roh dan kebenaran, pintu sorga akan terbuka.

Kesimpulan:

Ketika kita memberikan perpuluhan yang sempurna, pintu sorga akan terbuka dan ada berkat luar biasa yang telah dijanjikan (Mal 3:10). Hal perpuluhan dimulai dari Abraham (Kej 14:20). Dan ketika Yakub tidur di Betel, tanah Lus, ia melihat adegan dimana malaikat-malaikat turun naik melalui tangga. Ia pun dengan sendirinya mengakui bahwa “Ya Tuhan, aku akan memberikan persembahan.” Setelah ia mengadakan doa nazar, ia melaksanakannya sesuai apa adanya. Pada kenyataannya, meski tentang perpuluhan tidak dicatat secara hurufiah, tapi kalau kita lihat secara rohani, hal perpuluhan sudah dimulai dari taman Eden. Jika tidak memberi perpuluhan, itu menjadi dosa memetik dan memakan buah PPBJ. Yesus menegur kemunafikan dari orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, tetapi tentang perpuluhan Yesus memuji mereka (Mat 23:3, 23). Israel tidak memberikan kepada Allah persembahan khusus. Akhirnya mereka ditegur oleh Allah karena telah mencuri milik Allah (Mal 3:8-9). Oleh karena itu, orang-orang kudus harus menjalankan kehidupan syukur tentang perpuluhan dan persembahan khusus dengan sempurna. Perpuluhan adalah bukti bahwa kita mengasihi Allah. Perpuluhan adalah batu uji yang menguji iman kita. Itu bukanlah suatu yang boleh dilakukan atau tidak, tapi ini adalah perintah Allah. Bagi kita pintu sorga haruslah terbuka, maka takhka sorga akan dibuka bagi kita (Why 4:3). Jika kita menjalani kehidupan perpuluhan dengan sempurna, maka Allah akan membuka pintu sorga dan mencurahkan berkat sorga secara berkelimpahan (Mal 4:10). Perpuluhan adalah kunci yang membuka pintu sorga dalam segala aspek kehidupan, baik itu pribadi, rumah tangga, seluruh bisnis, maupun gereja. Akhirnya, kegelapan tidak dapat masuk ke tiap-tiap rumah tangga dan membuat kehidupan kita lambat laun akan berkembang. Amin.