FIRMAN
Khotbah minggu
Articles 303
Rumah Tangga yang Bahagia yang Takut akan Allah
Ul 6:1-9, Mar 10:43-45, Ef 6:1-3
Manusia yang memiliki rumah tangga adalah yang paling bahagia, maka Rasul Paulus mengatakan bahwa orang yang tidak memelihara rumah tangga adalah orang yang murtad dan lebih buruk dari orang yang tidak beriman (1Tim 5:8). Allah mengatakan bahwa melalui rumah tangga, iman diwariskan, anak-anak dibina dan disuruh untuk beranak cucu dan bertambah banyak, dan penuhilah bumi (Kej 1:28). Sosok yang membentangkan berkat dari penciptaan sebenarnya dari Allah adalah rumah tangga. Di Alkitab, ungkapan Firman ‘takut’ (menyegani) yang dalam bahasa ibrani ‘ir-a’ muncul 170 kali dan dipakai untuk Allah saja. Tetapi ungkapan itu hanya satu ayat dipakai untuk orang tua yaitu di Im 19:3. Maka sama seperti kita takut akan Allah, kita juga harus takut (segan) kepada orang tua, barulah kita akan menerima berkat yang dijanjikan. Orang tua dari sebuah keluarga dapat disejajarkan dengan Allah, maksudnya, pengganti Allah. Maka kita harus mengambil ketetapan hati untuk melayani dengan kesungguhan hati dihadapan Allah dan orang tua. Berkat apa yang akan kita terima ketika kita takut akan Allah dan menghormati orang tua? Kita akan menerima berkat berbahagia (kemakmuran) dan panjang umur (Ef 6:2-3, Kel 20:12).
I. Akan menerima berkat Berbahagia/keadaan baik.
‘Dalam segala hal’ artinya tidak terlewatkan. Artinya berkat yang segala hal menjadi lancar sesuai dengan apa yang kita katakan dan kandung dihati kita, sesuai dengan yang kita pikirkan dan sesuai dengan apa yang kita jalankan atau lakukan. Segalanya lancar dalam bahasa Ibrani ‘yatab-e’ yang berarti berkat masuk dengan berguling. Jadi ketika Allah memberikan berkat yatab-e, maka uang datang dengan sendirinya dan segal hal menjadi lancar dan makmur. Selain itu, yatab-e artinya lancar dan sejuk segar. Jadi semua mengalir dengan lancar dan lembut tanpa ada rintangan. Berkat berbahagia ini akan berjalan dengan alami sehingga kita bisa merasakan sukacita dan puas (Mal 3, Ul 5:16, Pkh 6:1).
II. Akan menerima berkat panjang umur.
‘Panjang umur di bumi’ di Ef 6:3 dalam bahasa Yunani terdiri dari kata makros + kronos. Makros berarti panjang atau jauh. Kronos berarti waktu manusia. Pada akhirnya kita akan menerima berkat yang mana waktu untuk manusia hidup akan diperpanjang. Jika hanya keadaan lancar untuk apa kan? Kita juga harus menikmatinya sambil panjang umur (Ul 5:16). Ungkapan ‘hidup lama’ adalah arak-e, yang artinya hidup kita akan diperpanjang terus menerus tanpa batas (Ul 4:40, Ul 6:2-3, Ul 11:9).
1) Di dalam berkat umur panjang terkandung berkat yang mana kita tidak terjangkit penyakit maupun tubuh kita tidak menjadi lemah (Kel 20:12, Ams 3:1-2, Ams 10:27, Pkh 8:12).
2) Didalam berkat panjang umur terkandung berkat makmur turun temurun, anak dan cucu bertambah banyak (Ul 6:2-3, 11:9, 12:28, 22:7)
Kesimpulan:
Dikatakan “Taatilah orang tuamu didalam Tuhan.” Apakah kita sudah hidup seperti firman ini? Di Ef 6:1, di dalam akar kata ‘taatilah’ memiliki arti ‘menjawab pada pintu’ atau ‘keluar untuk menyambut.’ Hal takut akan Allah dan mentaati orang tua adalah rahasia kesuksesan, kesehatan, serta panjang umur. Mengapa diperintahkan untuk mentaati orang tua? Karena di kitab Malaeki, Allah hendak membuat negara dan bangsa yang makmur serta masyarakat yang tidak terjangkit penyakit melalui rumah tangga-rumah tangga yang menghormati orang tua. Maksudnya, Allah ingin bekerja melalui rumah tangga yang meladeni, memperlakukan orang tua dengan baik serta berbakti dengan baik (Mal 2:15). Jika kita menghormati orang tua maka akan memperoleh keturunan yang saleh. Di Kej 2:24, seorang laki-laki dan perempuan, dua orang menjadi satu yaitu suami dan istri. Dikatakan di Ef 5:28, “Jika sang suami menghormati dan mengasihi istri, sama dengan ia mengasihi dirinya sendiri.” Ketika anak-anak menghormati orang tua, maka disitulah ada berkat Allah serta keteraturan penciptaan yang diingini Allah tidak akan runtuh, serta keturunan yang saleh akan lahir di keluarga itu. Itu sebabnya orang tua adalah sosok berkat yang menggantikan Allah (Mal 2:10). Satu Bapa dari seluruh umat manusia yang diciptakan Allah adalah Allah itu sendiri. Allah telah menitipkan kepada orang tua untuk memerintah seluruh manusia menggantikan Allah. Pada akhirnya, meskipun orang tua bukanlah Allah tetapi sosok tersebut memiliki nilai kehendak dan tujuan yang setara dengan Allah. Pada akhirnya, hal taat pada orang tua adalah hal mentaati Allah. Kiranya Tuhan memberkati dengan menghormati orang tua kita, maka membuat kita dalam keadaan baik, berbahagia dan panjang umur. Amin.
Ul 6:1-9, Mar 10:43-45, Ef 6:1-3
Manusia yang memiliki rumah tangga adalah yang paling bahagia, maka Rasul Paulus mengatakan bahwa orang yang tidak memelihara rumah tangga adalah orang yang murtad dan lebih buruk dari orang yang tidak beriman (1Tim 5:8). Allah mengatakan bahwa melalui rumah tangga, iman diwariskan, anak-anak dibina dan disuruh untuk beranak cucu dan bertambah banyak, dan penuhilah bumi (Kej 1:28). Sosok yang membentangkan berkat dari penciptaan sebenarnya dari Allah adalah rumah tangga. Di Alkitab, ungkapan Firman ‘takut’ (menyegani) yang dalam bahasa ibrani ‘ir-a’ muncul 170 kali dan dipakai untuk Allah saja. Tetapi ungkapan itu hanya satu ayat dipakai untuk orang tua yaitu di Im 19:3. Maka sama seperti kita takut akan Allah, kita juga harus takut (segan) kepada orang tua, barulah kita akan menerima berkat yang dijanjikan. Orang tua dari sebuah keluarga dapat disejajarkan dengan Allah, maksudnya, pengganti Allah. Maka kita harus mengambil ketetapan hati untuk melayani dengan kesungguhan hati dihadapan Allah dan orang tua. Berkat apa yang akan kita terima ketika kita takut akan Allah dan menghormati orang tua? Kita akan menerima berkat berbahagia (kemakmuran) dan panjang umur (Ef 6:2-3, Kel 20:12).
I. Akan menerima berkat Berbahagia/keadaan baik.
‘Dalam segala hal’ artinya tidak terlewatkan. Artinya berkat yang segala hal menjadi lancar sesuai dengan apa yang kita katakan dan kandung dihati kita, sesuai dengan yang kita pikirkan dan sesuai dengan apa yang kita jalankan atau lakukan. Segalanya lancar dalam bahasa Ibrani ‘yatab-e’ yang berarti berkat masuk dengan berguling. Jadi ketika Allah memberikan berkat yatab-e, maka uang datang dengan sendirinya dan segal hal menjadi lancar dan makmur. Selain itu, yatab-e artinya lancar dan sejuk segar. Jadi semua mengalir dengan lancar dan lembut tanpa ada rintangan. Berkat berbahagia ini akan berjalan dengan alami sehingga kita bisa merasakan sukacita dan puas (Mal 3, Ul 5:16, Pkh 6:1).
II. Akan menerima berkat panjang umur.
‘Panjang umur di bumi’ di Ef 6:3 dalam bahasa Yunani terdiri dari kata makros + kronos. Makros berarti panjang atau jauh. Kronos berarti waktu manusia. Pada akhirnya kita akan menerima berkat yang mana waktu untuk manusia hidup akan diperpanjang. Jika hanya keadaan lancar untuk apa kan? Kita juga harus menikmatinya sambil panjang umur (Ul 5:16). Ungkapan ‘hidup lama’ adalah arak-e, yang artinya hidup kita akan diperpanjang terus menerus tanpa batas (Ul 4:40, Ul 6:2-3, Ul 11:9).
1) Di dalam berkat umur panjang terkandung berkat yang mana kita tidak terjangkit penyakit maupun tubuh kita tidak menjadi lemah (Kel 20:12, Ams 3:1-2, Ams 10:27, Pkh 8:12).
2) Didalam berkat panjang umur terkandung berkat makmur turun temurun, anak dan cucu bertambah banyak (Ul 6:2-3, 11:9, 12:28, 22:7)
Kesimpulan:
Dikatakan “Taatilah orang tuamu didalam Tuhan.” Apakah kita sudah hidup seperti firman ini? Di Ef 6:1, di dalam akar kata ‘taatilah’ memiliki arti ‘menjawab pada pintu’ atau ‘keluar untuk menyambut.’ Hal takut akan Allah dan mentaati orang tua adalah rahasia kesuksesan, kesehatan, serta panjang umur. Mengapa diperintahkan untuk mentaati orang tua? Karena di kitab Malaeki, Allah hendak membuat negara dan bangsa yang makmur serta masyarakat yang tidak terjangkit penyakit melalui rumah tangga-rumah tangga yang menghormati orang tua. Maksudnya, Allah ingin bekerja melalui rumah tangga yang meladeni, memperlakukan orang tua dengan baik serta berbakti dengan baik (Mal 2:15). Jika kita menghormati orang tua maka akan memperoleh keturunan yang saleh. Di Kej 2:24, seorang laki-laki dan perempuan, dua orang menjadi satu yaitu suami dan istri. Dikatakan di Ef 5:28, “Jika sang suami menghormati dan mengasihi istri, sama dengan ia mengasihi dirinya sendiri.” Ketika anak-anak menghormati orang tua, maka disitulah ada berkat Allah serta keteraturan penciptaan yang diingini Allah tidak akan runtuh, serta keturunan yang saleh akan lahir di keluarga itu. Itu sebabnya orang tua adalah sosok berkat yang menggantikan Allah (Mal 2:10). Satu Bapa dari seluruh umat manusia yang diciptakan Allah adalah Allah itu sendiri. Allah telah menitipkan kepada orang tua untuk memerintah seluruh manusia menggantikan Allah. Pada akhirnya, meskipun orang tua bukanlah Allah tetapi sosok tersebut memiliki nilai kehendak dan tujuan yang setara dengan Allah. Pada akhirnya, hal taat pada orang tua adalah hal mentaati Allah. Kiranya Tuhan memberkati dengan menghormati orang tua kita, maka membuat kita dalam keadaan baik, berbahagia dan panjang umur. Amin.