FIRMAN
Khotbah minggu
Articles 303
Nuh yang Berdiam di dalam Bahtera sampai Bumi Kering
Kej 8:13-14, Mzm 104:6-9
Dikatakan di Alkitab bahwa kedatangan Anak Manusia akan sama seperti zaman Nuh dan zaman Lot. Oleh karena itu, jika kita ingin tahu mengenai akhir zaman, kita harus tahu dengan pasti zaman Nuh dan zaman Lot. Air bah Nuh adalah fakta bersejarah yang jelas. Kalau begitu, apa tujuan dari bahtera?
I. Untuk melestarikan hidup keturunan yang saleh.
Memang penghakiman tidak dapat dihindari (Kej 6:13) tetapi tujuan akhirnya adalah untuk memelihara keturunan yang saleh. Setelah kejatuhan Adam, garis keturunan Kain yang tidak saleh dan garis keturunan yang saleh sedang berlanjut, dan akhirnya garis keturunan Set-pun hanyut oleh dosa dan kejahatan sehingga tidak bisa ditemukan orang yang benar. Maka Allah hendak menghakimi seluruh umat manusia dan ingin memperbanyak umat manusia lagi melalui 8 keluarga Nuh yang benar dan saleh. Tujuan akhir dari bahtera bukan penghakiman tetapi penyelamatan (Kej 6:14, 2Pet 3:6, 2Pet 2:5, Kej 6:19-20, 1Pet 3:20). Ketika keluarga Nuh masuk ke bahtera, diperintahkan bahwa laki-laki masuk bersama laki-laki dan perempuan masuk bersama dengan perempuan (Kej 6:18), karena tujuan bahtera bukan untuk beranak cucu tetapi untuk melestarikan hidup dalam sementara waktu.
II. Untuk memberitahukan kepada umat manusia mengenai penghakiman yang akan terjadi di akhir zaman (Amos 3:7).
Allah terlebih dahulu memperlihatkan bahwa di hari akhir penghakiman seperti zaman Nuh dan zaman Lot. Selama Nuh berdiam di dalam bahtera, Alkitab merincikan periode-periode waktu pada saat air bah. Sejak penciptaan langit dan bumi di Kejadian 1, tanggal peristiwa dan aliran waktu pertama kali dicatat pada saat air bah ini. Catatan Alkitab mengenai tanggal dan aliran waktu yang berhubungan dengan jadwal air bah menjadi dasar/bukti untuk memulihkan kembali dengan sempurna kalendar Nuh. Sistem kalendar yang tampak di jadwal air bah memperlihatkan penyelenggaraan penebusan Allah. Adegan air bah Nuh dicatat dengan terperinci lagi di Mzm 104:6-8.
1. Proses pertama adalah air bertambah-tambah sampai ke atas gunung (Mzm 104:6).
Hujan turun diseluruh bumi. Hasilnya bumi diselubungi/ ditutup dengan air.
2. Proses kedua adalah air itu melarikan diri karena hardik Tuhan (Mzm 104:7).
Air berkurang karena Allah mengingat, karena dihardik oleh Allah. Untuk air berkurang perlu 150 hari yaitu tepat 5 bulan.
3. Proses ketiga adalah gunung naik dan lembah turun (Mzm 104:8).
Tanah berubah, ada yang naik, ada yang turun sehingga terbentuklah topografi. Melalui proses ini, permukaan bumi seperti bergerak sambil mencari tempat berdiam.
4. Proses keempat adalah Allah menentukan batas air (Mzm 104:9). Ketika airnya telah berkurang, Nuh tidak turun dari bahtera karena:
a) Periode ini adalah proses untuk bertahan dan menunggu untuk terakhir kali.
Nuh disuruh untuk membangun bahtera 3 lantai dengan tingkapnya 1 hasta dari atas (Kej 6:16). Penampilan bahtera adalah model dari kerajaan sorga. Jalan penyelamatan hanya ada satu (Yoh 3:31). Jika ada jendela (tingkap), maka dunia yang diluar bahtera akan kelihatan dengan jelas. Jendela yang terpasang di bahtera hanya 1. Jendela ini bagaikan mulut Allah. Seperti roh-jiwa kita ada di atas, di zaman Nuh jendela bahtera juga terpasang di atas. Yohanes 10:8 mengatakan, “Yesus adalah pintu domba-domba.” Kalau kita lihat secara rohani, jendela bahtera dan tubuh kita juga adalah bahtera. Hati dan mulut kita juga adalah pintu. Ketika beribadah, kita harus menerima kasih karunia dengan membuka semua pintu.
Melalui jendela ini, Nuh melepaskan burung merpati, tetapi tidak ditemukan tempat untuk tumpuan kakinya. Ditunggunya 7 hari lagi lalu melepaskan burung merpati lagi. Ditunggunya 7 hari lagi Nuh melepaskan burung merpati ketiga. Demikian juga di hari akhir, orang-orang kudus juga harus menunggu (Dan 12:11-13, Ibr 10:36-37). Jika Nuh telah menunggu selama 57 haru, maka di hari akhir orang-orang percaya juga dapat menunggu. Air di luar bahtera adalah dunia dosa dan kejahatan. Tetapi bagi orang-orang yang percaya bisa menunggu karena ada “jendela.” Maka kitapun membuka jendela dan menerima kasih karunia yang diberikan dan kita menjadi orang-orang kudus yang berdoa kepada Allah. Pada tanggal 1 bulan pertama, Nuh membuka tutup bahtera dan dia keluar pada tanggal 27 bulan kedua, dan dia berdiam di dalam bahtera selama 57 hari. Alasannya karena perubahan permukaan bumi (topografi), maka periode Nuh berdiam lagi di dalam bahtera sampai bumi kering memperlihatkan kasih Allah yang memelihara hidup keluarga Nuh.
b) Periode itu adalah proses mencari posisi untuk permulaan manusia baru dan sejarah baru.
Perubahan topografi yang disebabkan oleh air bah terjadi secara berkesinambungan perlahan-lahan. Karena banyaknya air yang dicurahkan selama 150 hari, poros bumi menjadi miring 23,5 derajat. Karena poros bumi berpindah, maka permukaan bumipun berubah. Dataran menjadi gunung, gunung menjadi dataran. Akhirnya pada tanggal 27 bulan kedua, Nuh dan keluarganya dapat menginjak daratan lagi. Setelah itu Nuh membangun mezbah dan mempersembahkan korban bakaran dengan burung yang tidak haram (Kej 8:20). Maka Tuhan berfirman bahwa Ia tidak akan menghakimi bumi lagi dengan air bah, dan di Kejadian 8:22 dikatakan bahwa selama bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam.” Firman ini adalah berkat yang memberitahukan bahwa keteraturan penciptaan yang sebenarnya, serta keteraturan pemerintahan dari Allah dipulihkan.
Karena air bah, bumi telah kehilangan keseimbangan serta keteraturannya. Dosa manusialah yang mengakibatkan kekacauan bahkan pada dunia alam semesta. Tetapi sekarang perubahan permukaan bumi selama 57 hari itu telah berakhir dan mencari posisinya masing-masing. Dan sesuai firman di Kejadian 8:22, maka 4 musimpun dimulai. Tetapi ketika kedatangan Tuhan Yesus kembali, waktunya itu semuanya akan dikembalikan ke tempat masing-masing dengan sempurna (Why 7:16).
Kesimpulan:
Peristiwa bahtera Nuh bukanlah pekerjaan penghancuran, melainkan pekerjaan mencari manusia baru yang mengikuti kehendak Allah. Allah telah membuat perjanjian baru lewat pelangi kepada Nuh (Kej 9:1, 13). Nuh menjadi bapa pendahulu kedua setelah Adam. Hal ini dapat diketahui lewat fakta bahwa pedoman permulaan menghitung tahun adalah umur Nuh, yaitu umut Nuh 600 dan 601. Nuh sebagai pendahulu dari sejarah baru. Kiranya saudara semua dapat menerima berkat yang telah diijinkan kepada Nuh seperti demikian. Amin.
Kej 8:13-14, Mzm 104:6-9
Dikatakan di Alkitab bahwa kedatangan Anak Manusia akan sama seperti zaman Nuh dan zaman Lot. Oleh karena itu, jika kita ingin tahu mengenai akhir zaman, kita harus tahu dengan pasti zaman Nuh dan zaman Lot. Air bah Nuh adalah fakta bersejarah yang jelas. Kalau begitu, apa tujuan dari bahtera?
I. Untuk melestarikan hidup keturunan yang saleh.
Memang penghakiman tidak dapat dihindari (Kej 6:13) tetapi tujuan akhirnya adalah untuk memelihara keturunan yang saleh. Setelah kejatuhan Adam, garis keturunan Kain yang tidak saleh dan garis keturunan yang saleh sedang berlanjut, dan akhirnya garis keturunan Set-pun hanyut oleh dosa dan kejahatan sehingga tidak bisa ditemukan orang yang benar. Maka Allah hendak menghakimi seluruh umat manusia dan ingin memperbanyak umat manusia lagi melalui 8 keluarga Nuh yang benar dan saleh. Tujuan akhir dari bahtera bukan penghakiman tetapi penyelamatan (Kej 6:14, 2Pet 3:6, 2Pet 2:5, Kej 6:19-20, 1Pet 3:20). Ketika keluarga Nuh masuk ke bahtera, diperintahkan bahwa laki-laki masuk bersama laki-laki dan perempuan masuk bersama dengan perempuan (Kej 6:18), karena tujuan bahtera bukan untuk beranak cucu tetapi untuk melestarikan hidup dalam sementara waktu.
II. Untuk memberitahukan kepada umat manusia mengenai penghakiman yang akan terjadi di akhir zaman (Amos 3:7).
Allah terlebih dahulu memperlihatkan bahwa di hari akhir penghakiman seperti zaman Nuh dan zaman Lot. Selama Nuh berdiam di dalam bahtera, Alkitab merincikan periode-periode waktu pada saat air bah. Sejak penciptaan langit dan bumi di Kejadian 1, tanggal peristiwa dan aliran waktu pertama kali dicatat pada saat air bah ini. Catatan Alkitab mengenai tanggal dan aliran waktu yang berhubungan dengan jadwal air bah menjadi dasar/bukti untuk memulihkan kembali dengan sempurna kalendar Nuh. Sistem kalendar yang tampak di jadwal air bah memperlihatkan penyelenggaraan penebusan Allah. Adegan air bah Nuh dicatat dengan terperinci lagi di Mzm 104:6-8.
1. Proses pertama adalah air bertambah-tambah sampai ke atas gunung (Mzm 104:6).
Hujan turun diseluruh bumi. Hasilnya bumi diselubungi/ ditutup dengan air.
2. Proses kedua adalah air itu melarikan diri karena hardik Tuhan (Mzm 104:7).
Air berkurang karena Allah mengingat, karena dihardik oleh Allah. Untuk air berkurang perlu 150 hari yaitu tepat 5 bulan.
3. Proses ketiga adalah gunung naik dan lembah turun (Mzm 104:8).
Tanah berubah, ada yang naik, ada yang turun sehingga terbentuklah topografi. Melalui proses ini, permukaan bumi seperti bergerak sambil mencari tempat berdiam.
4. Proses keempat adalah Allah menentukan batas air (Mzm 104:9). Ketika airnya telah berkurang, Nuh tidak turun dari bahtera karena:
a) Periode ini adalah proses untuk bertahan dan menunggu untuk terakhir kali.
Nuh disuruh untuk membangun bahtera 3 lantai dengan tingkapnya 1 hasta dari atas (Kej 6:16). Penampilan bahtera adalah model dari kerajaan sorga. Jalan penyelamatan hanya ada satu (Yoh 3:31). Jika ada jendela (tingkap), maka dunia yang diluar bahtera akan kelihatan dengan jelas. Jendela yang terpasang di bahtera hanya 1. Jendela ini bagaikan mulut Allah. Seperti roh-jiwa kita ada di atas, di zaman Nuh jendela bahtera juga terpasang di atas. Yohanes 10:8 mengatakan, “Yesus adalah pintu domba-domba.” Kalau kita lihat secara rohani, jendela bahtera dan tubuh kita juga adalah bahtera. Hati dan mulut kita juga adalah pintu. Ketika beribadah, kita harus menerima kasih karunia dengan membuka semua pintu.
Melalui jendela ini, Nuh melepaskan burung merpati, tetapi tidak ditemukan tempat untuk tumpuan kakinya. Ditunggunya 7 hari lagi lalu melepaskan burung merpati lagi. Ditunggunya 7 hari lagi Nuh melepaskan burung merpati ketiga. Demikian juga di hari akhir, orang-orang kudus juga harus menunggu (Dan 12:11-13, Ibr 10:36-37). Jika Nuh telah menunggu selama 57 haru, maka di hari akhir orang-orang percaya juga dapat menunggu. Air di luar bahtera adalah dunia dosa dan kejahatan. Tetapi bagi orang-orang yang percaya bisa menunggu karena ada “jendela.” Maka kitapun membuka jendela dan menerima kasih karunia yang diberikan dan kita menjadi orang-orang kudus yang berdoa kepada Allah. Pada tanggal 1 bulan pertama, Nuh membuka tutup bahtera dan dia keluar pada tanggal 27 bulan kedua, dan dia berdiam di dalam bahtera selama 57 hari. Alasannya karena perubahan permukaan bumi (topografi), maka periode Nuh berdiam lagi di dalam bahtera sampai bumi kering memperlihatkan kasih Allah yang memelihara hidup keluarga Nuh.
b) Periode itu adalah proses mencari posisi untuk permulaan manusia baru dan sejarah baru.
Perubahan topografi yang disebabkan oleh air bah terjadi secara berkesinambungan perlahan-lahan. Karena banyaknya air yang dicurahkan selama 150 hari, poros bumi menjadi miring 23,5 derajat. Karena poros bumi berpindah, maka permukaan bumipun berubah. Dataran menjadi gunung, gunung menjadi dataran. Akhirnya pada tanggal 27 bulan kedua, Nuh dan keluarganya dapat menginjak daratan lagi. Setelah itu Nuh membangun mezbah dan mempersembahkan korban bakaran dengan burung yang tidak haram (Kej 8:20). Maka Tuhan berfirman bahwa Ia tidak akan menghakimi bumi lagi dengan air bah, dan di Kejadian 8:22 dikatakan bahwa selama bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam.” Firman ini adalah berkat yang memberitahukan bahwa keteraturan penciptaan yang sebenarnya, serta keteraturan pemerintahan dari Allah dipulihkan.
Karena air bah, bumi telah kehilangan keseimbangan serta keteraturannya. Dosa manusialah yang mengakibatkan kekacauan bahkan pada dunia alam semesta. Tetapi sekarang perubahan permukaan bumi selama 57 hari itu telah berakhir dan mencari posisinya masing-masing. Dan sesuai firman di Kejadian 8:22, maka 4 musimpun dimulai. Tetapi ketika kedatangan Tuhan Yesus kembali, waktunya itu semuanya akan dikembalikan ke tempat masing-masing dengan sempurna (Why 7:16).
Kesimpulan:
Peristiwa bahtera Nuh bukanlah pekerjaan penghancuran, melainkan pekerjaan mencari manusia baru yang mengikuti kehendak Allah. Allah telah membuat perjanjian baru lewat pelangi kepada Nuh (Kej 9:1, 13). Nuh menjadi bapa pendahulu kedua setelah Adam. Hal ini dapat diketahui lewat fakta bahwa pedoman permulaan menghitung tahun adalah umur Nuh, yaitu umut Nuh 600 dan 601. Nuh sebagai pendahulu dari sejarah baru. Kiranya saudara semua dapat menerima berkat yang telah diijinkan kepada Nuh seperti demikian. Amin.