FIRMAN

Khotbah minggu

Home > Firman > Khotbah Minggu

Mengapa Hanya 1 Orang Saja yang Kembali

Views 86937 Votes 0 2012.12.10 09:52:41
Mengapa Hanya 1 Orang Saja yang Kembali
(Lukas 17:11-19)

Semakin menerima kasih karunia, kita seharusnya semakin berlimpah dengan syukur. Tetapi semakin banyak menerima kasih karunia, kita malah semakin tidak bersyukur. Pembacaan  hari ini menjelaskan pada kita bahwa ketika orang yang telah lebih lama percaya tidak memiliki rasa syukur, itu menjadi dosa yang mengerikan. Maksudnya, bukankah mereka semua telah menerima kasih karunia, belas kasihan, kemurahan hati dan berkat Allah? Sambil demikian, Yesus berkata “Kemanakah 9 orang itu?”

Di Mazmur 49 mengatakan bahwa manusia adalah sosok yang mengenal syukur. Orang yang tidak ada syukur adalah orang yang memusnahkan kasih karunia.  Rumah tangga dan anggota keluarga yang telah melupakan kasih karunia cenderung negatif dalam segala hal karena kasih karunia yang telah kita terima, bagi kita itu bukan kasih karunia dan bukan berkat. Dan karena tidak ada kepuasan, akibatnya tidak ada syukur. Hanya mengeluarkan kata-kata ketidak-percayaan saja. Manusia adalah sosok yang  telah menerima berkat dari Allah sejak mereka lahir di bumi. Sejak kita lahir, Allah telah memberikan syukur kepada kita dan Allah menyuruh kita agar kita menikmati yang Ia berikan kepada kita, dan apa yang telah diberikan tersebut diperintahkan lagi untuk nantinya dikembalikan ke takhta Allah (Why 4:9).

Syukur itu bukanlah milik kita. Itu adalah hal yang telah Allah berikan. Allah menyuruh kita untuk membentangkan syukur tersebut dan hidup dengan menikmati dan memakannya. Tapi kita hidup dengan selalu mencengkram saja syukur tersebut dan banyak juga yang membuangnya begitu saja.  Hal apakah yang kita bisa berikan kepada Allah? Itu hanyalah hati yang bersyukur. Hal kita tidak tahu rasa syukur adalah dosa yang besar (Mzm 100 – 145). Dari antara manusia di bumi, kita telah dipilih menjadi anak-anak Allah dan diberikan keselamatan hidup kekal. Maka kita harus bersyukur dengan hati, tubuh dan materi.

Yesus melihat 10 orang yang kusta telah bersatu dan bepergian bersama-sama. Lalu mereka bertemu dengan Yesus dan memohon agar Yesus mengasihani mereka. Lalu Yesus tidak langsung menyembuhkan, melainkan menyuruh mereka memperlihatkan diri kepada imam-imam. Dan mereka taat. Tapi dalam perjalanan, mereka telah ditahirkan. Jadi semuanya telah menerima kasih karunia. Tapi kemudian, kelompok mereka menjadi 2 yaitu 9 orang dan 1 orang.

1)    9 orang telah menjadikan kasih karunia ‘telah disembuhkan’ itu sebagai kesempatan bagi diri mereka
Begitu ditahirkan, 9 dari antara 10 orang tersebut telah berpencar dan tidak kelihatan lagi. Mereka pergi ke tujuan masing-masing. Hanya 1 orang, itupun orang Samaria yaitu orang kafir, yang bersyukur. Sedangkan yang 9 hanya berpikir, “Oh sudah waktunya sembuh, maka kami sembuh.” Meskipun hal disembuhkan penting, tapi yang lebih penting adalah setelah disembuhkan kita tidak boleh melupakan kemuliaan Tuhan. Jika kita tidak bersyukur dan juga tidak berusaha dalam pekerjaan Tuhan, maka itu akan menjadi dosa yang mengerikan. Jemaat gereja Korintus tidak mengucap syukur kepada Tuhan terhadap kasih karunia yang telah mereka terima sehari-hari. Ketika kita tidak bersyukur, maka kasih karunia yang telah kita terima malah akan menjadi sia-sia atau bisa juga membawa celaka. Sebaliknya, telah dikatakan bahwa orang yang memberikan syukur kepada Allah akan dipenuhi dengan melimpah. Filipi 4:19 mengatakan, “Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaanNya dalam Kristus Yesus.” Percayalah akan firman ini. Maka kepada orang yang bersyukur, manna rohani akan tercurahkan dan berkat akan turun.

Kepada 9 orang tersebut, Yesus merasa kecewa karena mereka tidak menganggap kasih karunia yang telah mereka terima sebagai kasih karunia, malahan menjadikannya kesempatan untuk diri mereka sendiri. Ini lebih buruk daripada saat sebelum disembuhkan. 9 orang telah menjadikan kasih karunia yang telah mereka terima sebagi kesempatan untuk menampakkan diri mereka, bukan sebagai kesempatan untuk menampakkan kemuliaan Tuhan. Jika kita tidak bersyukur padahal kita telah menerima berkat besar dari hidup kekal dan berada di tempat keselamatan, maka jelas kita telah terjangkit penyakit, ini sama dengan kita tidak punya ketaatan ataupun iman. Kiranya kita bisa memahami hati Yesus yang mencari 9 orang tersebut. Kita tidak boleh melupakan fakta bahwa meski kita telah terima kasih karunia, kalau tidak ada syukur, maka pintu berkat akan ditutup. Di rumah tangga dan di tempat kerja, kehidupan kita layu dan kering karena tidak ada syukur.

2)    Hanya 1 orang saja yang kembali, bersyukur kepada Allah dan memuliakanNya
Hanya 1 orang saja yang ketika ia melihat bahwa ia sembuh, memuliakan Allah dengan suara nyaring. Sambil demikian, Yesus melihat imannya dan berkata “Imanmu telah menyelamatkan engkau.” Karena iman orang tersebut, ia telah diberikan kualifikasi untuk berdiri di posisi keselamatan hidup kekal. Pada waktu kita bersyukur, Allah membuat syukur tersebut dialaskan di takhta Allah. Pada takhta Allah, syukur harus bertumpuk-tumpuk atas nama kita masing-masing. Allah telah memberikan syukur kepada kita sehingga membuat kita mengalaskan syukur tersebut di bumi ini sehingga kita bisa menikmatinya. Dan setelah Tuhan membuat kita hidup dengan mengetahui rahasia itu, Ia mengumpulkan kembali syukur itu dan menjadikannya alas di tahkta Allah (Why 4:9).

10 orang yang sakit kusta tersebut mengatakan amin dan pergi. Sebelum mereka memperlihatkan diri mereka kepada imam, di tengah-tengah jalan mereka disembuhkan. Tetapi bagi yang 9 orang tidak datang ataupun memperlihatkan diri kepada Yesus. Mereka pergi semau mereka sendiri. Hanya 1 orang saja yang memuliakan Allah dan datang kembali serta tersungkur di depan kaki Yesus lalu mengucap syukur kepadaNya. Kiranya jemaat Bukit Sion menjadi sama seperti 1 orang tersebut. Pada akhirnya saya memberkati dalam nama Tuhan Yesus agar pekerjaan mujizat terjadi pada masing-masing saudara, yaitu, “Oh Tuhan, akhirnya 10 orang semuanya telah kembali.” Amin.
List of Articles
No. Subject Date Views
63 Hari Kemenangan, Hari Masuknya Raja dari Antara Raja ke Yerusalem Mar 30, 2013 76248
62 Berkat yang Tampak Di Dalam Sejarah Penebusan Mar 21, 2013 76082
61 Bait Suci Terakhir Dalam Penyelenggaraan Penebusan Allah (Nubuat dari Perbuatan Simbolik Yehezkiel) Mar 14, 2013 92937
60 Nuh Sebagai Bapa Iman Mar 05, 2013 86776
59 Bait Suci Terakhir yang Akan Didirikan Dalam Penyelenggaraan penebusan Mar 02, 2013 80241
58 Firman Allah Semakin Bertumbuh, Berkembang, dan Tersebar Feb 19, 2013 79925
57 Tanah Janji Feb 16, 2013 82197
56 Mengapa Kita Harus Bernyanyi Pujian? Feb 09, 2013 90659
55 Simeon yang Menunggu Kedatangan Mesias Dengan Penuh Pengharapan Feb 01, 2013 97802
54 Apakah yang Telah Kau Perbuat? Jan 22, 2013 80552
53 Perjanjian Allah yang Berdaulat dan Tidak Berubah Sampai Seribu Angkatan Jan 19, 2013 87343
52 Kamu adalah Terang Dunia Jan 19, 2013 86034
51 Tanggapan dari Orang-Orang yang Mendengar Kabar Natal Jan 01, 2013 80556
50 Dengan Mengikuti Tuntunan Bintang Jan 01, 2013 80240
49 Syukur dari Pekerja-Pekerja yang Dipanggil di Tahun 2012 yang Sudah Mulai Larut Jan 01, 2013 80542
48 Alkitab, Firman Penyelamatan Allah Dec 27, 2012 79671
47 Lokasi Taman Eden yang Dikatakan di Alkitab Dec 10, 2012 87784
» Mengapa Hanya 1 Orang Saja yang Kembali Dec 10, 2012 86937
45 Syukur di dalam Situasi yang Terburuk Dec 10, 2012 87938
44 Berkat Membuka Tutup Bahtera dalam Tahun ke-601 Bulan Pertama Bulan itu Dec 10, 2012 79492
XE Login