FIRMAN
Khotbah minggu
Hari Kemenangan, Hari Masuknya Raja dari Antara Raja ke Yerusalem
Views 76139 Votes 0 2013.03.30 16:02:25HARI KEMENANGAN, HARI MASUKNYA RAJA DARI ANTARA RAJA KE YERUSALEM
(Mat 21:1-11)
Apakah salib Yesus sehingga begitu pentingnya? Di Kedatangan Yesus yang pertama, para pemimpin agama mengira asalkan memaku Yesus di salib dan membuat-Nya mati maka Ia terbukti palsu dan mereka akan menang. Tetapi mereka tidak menyadari rahasia bahwa Yesus memberikan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi banyak orang dan menyelamatkan umat pilihan (Mat 10:28, Yoh 12:24). Di nubuat nabi Yesaya 750 SM, Yesaya memperkenalkan seorang prajurit yang pergi menyerang Edom, musuh Israel, menang dan pulang kembali. Rupa luar dari prajurit tersebut memakai jubah merah yang berlumuran darah (Yes 63:1-3). Meskipun prajurit itu terlihat tragis tapi dia adalah pahlawan besar yang sedang pulang kembali setelah menang dari perang. Jubah merah ini menyiratkan darah Yesus yang berharga yaitu penebusan salib. Kalau begitu, bagaimana rupa Tuhan yang akan datang kembali di hari akhir? Ia akan datang sebagai orang yang telah mengenakan pakaian yang telah dicelup oleh darah (Why 10:11-16). Inilah rahasia Yesus menyelamatkan umatNya dari dosa mereka. Itu bukanlah rupa dari seseorang yang telah kalah, melainkan rupa dari Raja dari segala raja dan Tuan dari segala tuan (Why 19:16). Musuh, yaitu setan iblis, saat Yesus mengalirkan darah di atas kayu salib, dalam sesaat mereka bersukacita. Tetapi nyatanya hari itu adalah hari penghakiman bagi setan iblis serta hari penebusan bagi umatNya (Yes 63:4). Maka kayu salib benar-benar bukanlah kekalahan, melainkan kemenangan. Kayu salib bukanlah sebuah ketidaksempurnaan dari pekerjaan penyelamatan, melainkan penyempurnaan yang sempurna dari penebusan (Yes 64:3-4). Karena rahasia penebusan Allah adalah hikmat Allah yang mengatasi panca indera manusia serta tingkatan pemahaman manusia. Rasul Paulus pun bersaksi dengan mengangkat nubuat Yesaya bahwa salib Yesus Kristus adalah rahasia (1Kor 2:9). Salib adalah kasih yang terlebih dahulu dari Allah terhadap umat manusia serta tanda kasihNya yaitu penegasan dariNya (Rom 5:8). Di hari minggu palem ini, Yesus masuk ke Yerusalem sebagai Raja dari segala raja, raja dari kemuliaan, dan sebagai raja kemenangan.
I. Banyak orang menyongsong masuknya Yesus ke kota Yerusalem sambil menyorakkan ‘hosana’.
Banyak orang mengalaskan jalan dengan jubah luar dan ranting pohon palem yang adalah simbol kemenangan (Why 7:9). Menurut sejarah, ada sekitar 2 juta orang Yahudi yang berkumpul dan mereka menyorakkan masuknya Yesus ke kota Yerusalem. Di Mat 21:10, kata “gemparlah” adalah seio dalam bahasa Yunani, dan ini menunjukkan goncangan sampai kedasarnya karena keterkejutan yang amat sangat. Kata ini muncul 5 kali di PB. Misalnya ketika Yesus meninggal, bumi bergoncang (seio). Ketika Yesus bangkit, orang-orang yang sedang menjaga kuburan melihat malaikat dan mereka sangat terkejut (seio). Juga saat hukum Taurat diberikan di gunung Sinai, ada getaran (seio) di langit. Dan juga dikatakan bahwa di hari-hari akhir akan ada getaran (seio) saat meterai ke-6 dibukakan. Dalam bahasa asli, kata seio ini berarti ‘Allahlah yang membuat seluruh Yerusalem bergoncang.’ Karena kebanyakan dari kehidupan umum Yesus terjadi di Galilea, maka banyak orang hanya mendengar kabar tentang Yesus. Di hadapan goncangan Yerusalem yang mengejutkan tersebut, orang-orang saling bertanya, “Siapakah orang ini?” Meskipun Tuhan telah datang di tanah kepunyaan-Nya, dan kepada orang-orang kepunyaan-Nya, mereka tidak mengenalNya. Di padang gurun pun umat Israel bertanya “Apa ini?” saat melihat manna yang telah diberikan Allah (Kel 16:15). Ketika Yesus masuk ke kota Yerusalem, orang-orang menyerukan “Hosana” yang artinya “Tuhan selamatkanlah kami sekarang.” Kalau begitu, apa hubungan peristiwa 2000 tahun yang lalu dengan kita yang hidup hari ini? Yesus masuk ke dalam hati kita, barulah Ia akan melakukan suatu pekerjaan atau memberikan firman, bukankah begitu?
1.
Bunyi
Hosana ini menunjuk pada waktu yang khidmat, yang menyatakan bahwa Tuhan adalah
Raja.
2.
Itu
adalah saat yang khidmat, yaitu saat Yesus mengakhiri 3 tahun kehidupan
umumNya.
3.
Bunyi
‘Hosana’ ini menunjuk pada waktu yang khidmat yang mana Yesus sedang masuk ke
Yerusalem untuk terakhir kalinya untuk pekerjaan penebusan salib. II. Murid-murid Yesus tidak memahami hatiNya.
Saat
Yesus masuk ke kota Yerusalem, hati murid-murid sangat senang dan hatinya
terbuai karena sikap dan rupa dari Yesus tersebut sangat berbeda dari rupa
Yesus yang sejauh ini mereka lihat sehari-hari. Yesus selalu bersikap tidak mau
menampakkan diri dan bersembunyi. Bahkan ketika orang-orang hendak menjadikan Yesus
sebagai raja, Ia meluputkan diri. Tetapi sekarang sikapnya berubah total. “Hosana
bagi anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan!” Dari antara banyak
orang yang telah mendengarkan perkataan ini, orang Farisi meminta Yesus untuk
menegur mereka. Waktu itu Yesus berkata, “Jika mereka ini diam, maka batu ini
akan berteriak” (Luk 19:40). Jadi di minggu palem, Yesus sedang berbuat sesuai
dengan harapan mereka. Jadi mereka berpikir bahwa pada akhirnya Yesus akan
menyatukan orang-orang, memukul kalah tentara Roma dan menghantam pemimpin
agama yang salah. Tetapi ternyata, Yesus naik ke Yerusalem dengan menaiki anak
keledai, bukannya dengan kuda. Jadi di
satu sisi mereka terbuai oleh karena bunyi songsongan orang-orang, tapi di sisi
lain mereka merasa sedikit kecewa.
Keledai
adalah kendaraan untuk rakyat jelata atau untuk membawa beban. Maka menumpang
keledai adalah simbol dari kedatangan Mesias sebagai raja dari kerendahan hati
dan raja damai. Hal menumpang keledai adalah sesuai nubuat nabi Zakharia (Zak
9:9-10). Dikatakan bahwa Dia yang menumpang keledai adalah Sosok yang
menyampaikan damai kepada bangsa kafir. Damai tersebut akan tergenapi melalui
salib (Ef 2:13-14). Yesus telah mengajarkan kepada murid-muridNya rahasia keselamatan
melalui salib (Mat 20:17-19, Mat 20:28). Tetapi waktu itu firman tersebut tidak
masuk ke dalam kuping mereka karena hati murid-murid dipenuhi oleh hawa nafsu
dunia. Siapapun tidak memahami langkah kaki Tuhan yang berat, yang sedang pergi
mendahului murid-murid-Nya menuju ke salib. Orang-orang yang menyongsong pun
tidak memahami hati Yesus termasuk murid-murid-Nya. Kesimpulan: Hari
ini Yesus masuk ke kota Yerusalem menuju ke salib untuk menyelamatkan kita
dengan mencurahkan darah dan air. Tapi bukankah keinginan duniawi, keinginan
untuk diakui, keinginan untuk hendak dilayani, sedang menguasai pikiran kita
masing-masing? Bukankah kita sedang mengikuti Yesus sambil mengharapkan pemulihan
materi maupun kesuksesan saja? (Luk 9:23). Di jalan yang menuju ke salib,
walaupun banyak yang menyongsong, Yesus merasa kesepian. Maka minggu ini
menjadi minggu dimana kita merenungkan dengan dalam salib Yesus. Sekarangpun
Tuhan ingin membuka pintu hati kita (Why 3:21). Dengan minggu sengsara dan
kebangkitan di depan mata, kiranya saudara-saudara dapat menyambut Tuhan Yesus,
bertobat atas dosa, menerima pengampunan dan berdoa. Amin.