GPBSI

Dikatakan di 2Petrus 1:21 bahwa nubuat tidak pernah dihasilkan oleh kehendak manusia. Seluruh kitab dicatat melalui inspirasi Roh Kudus (2Tim 3:15-16). Alkitab merupakan firman Allah yang hidup, yang ditulis oleh sekitar 35 atau 40 penulis yang menerima dari Allah lalu menulisnya. Oleh karena itu, dicatat di Alkitab, “Allah berfirman”. Maka Alkitab menjadi standar mutlak bagi kehidupan iman orang-orang Kristen. Alkitab sangat bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakukan, dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Jika kita menjauhi Alkitab, maka kita akan berbuat dosa dan menjauhkan Allah dari kita. Tidak membaca Alkitab, itu sendiri pun merupakan dosa. Kita harus membaca Alkitab setiap hari. Walaupun Alkitab terdiri dari 66 kitab, tapi sebenarnya merupakan sebuah kitab yang terdiri dari 2 bagian, Perjanjian Lama (PL) dan Perjanjian Baru (PB).

I.    Alkitab PL adalah akar dari Alkitab PB

1.    Jika tidak ada PL, bagaimana kita bisa tahu penciptaan segala sesuatu di alam semesta dan bagaimana kita bisa mengetahui jalur masuknya dosa?

2.    Jika tidak perlu PL, maka mengapa firman dipercayakan kepada orang-orang Yahudi? (Rom 3:1-2). Alkitab PL adalah firman Allah yang diperdengarkan kepada kita (Ibr 1:1).

3.    Jika tidak perlu PL, maka ketika Yesus datang di bumi ini dan mengatakan firman, mengapa Ia mencuplik firman-firman yang terdapat di PL? (Mat 5:17-18).

4.    Jika tidak perlu PL, bagaimana kita bisa tahu mengenai Yesus? (Yoh 5:39). Membuang firman Alkitab PL, itu sama saja kita membuang Yesus (Luk 24:44). Alkitab PL menjelaskan secara detail tentang Yesus. Dan Yesuspun berfirman tentang penyelamatan penebusan-Nya melalui firman PL. Ungkapan “ada pula tertulis...” ada di 24 tempat (Mat 4:4, 7, 10, 22:31, Mark 12:10, 26). Jadi jika tidak ada Alkitab PL maka Alkitab PB akan kehilangan nyawanya.

II.    Alkitab PL dan PB adalah buku yang menunjukkan 1 sosok saja yaitu Yesus Kristus

Alkitab PL hanya menunjuk pada 1 sosok yaitu Yesus yang akan datang (Yoh 5:39). Serta, Alkitab PB telah bersaksi tentang Yesus yang telah datang tersebut, serta Yesus yang akan datang kembali. Maka, Alkitab PL dan PB sama-sama menunjukkan 1 sosok saja yaitu Yesus Kristus.

1.    Alkitab adalah kitab yang ditulis untuk memberikan iman kepada kita. 2000 tahun yang lalu, ada orang yang ragu apakah manusia bisa hidup kembali setelah mati. Tetapi Yesus setelah mati benar-benar hidup kembali (Yoh 20:20, 27, 29). Rasul Yohanes mencatat tentang Thomas adalah agar kita percaya bahwa Yesuslah Mesias, anak Allah (Yoh 20:31). Tujuan pencatatan Alkitab adalah untuk memberikan iman kepada kita. Iman timbul dari pendengaran firman Tuhan (Gal 3:2, Rom 10:17).

2.    Alkitab adalah kitab yang membuat kita mengenal hidup kekal melalui Yesus Kristus. Yoh 20:31b, “Semua yang tercantum di sini telah dicatat … supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam namanya.” Oleh karena kebangkitan Tuhan Yesus, kita telah memperoleh hidup baru dan juga memperoleh penyelamatan roh jiwa (Kis 4:12, Mar 8:36). Hari ini, kita percaya penebusan Yesus Kristus dan kita memakan buah kehidupan setiap harinya dan akan memperoleh hidup kekal tersebut. Di Wahyu 22 dikatakan “tiap bulan buah pohon kehidupan akan berbuah.” Maka, kita harus memakannya setiap hari. Jika kita memakan makanan jasmani maka hanya perut jasmani kita saja yang akan kenyang. Tapi, jika kita memakan buah Pohon Kehidupan, maka kita akan memperoleh kebijaksanaan, kepintaran, dan akal budi. Serta, kita akan bisa mengetahui pemeliharaan yang Allah inginkan di setiap saat dan kita juga akan hidup untuk selama-lamanya bersama dengan Allah. Oleh karena itu, telah dikatakan di Yohanes bahwa Alkitab adalah roti hidup dari Yesus.  Dan dikatakan di Yohanes 8:51, jika kita tidak melupakan firmanNya dan menyimpannNya di dalam hati kita, maka kita tidak akan mati untuk selama-lamanya. Seperti demikian, Alkitab adalah buku yang menanamkan iman kepada kita dan memberikan kita hidup kekal.


Kesimpulan
Percayalah bahwa Alkitab adalah firman penyelamatan Allah dan mengakuinya sebagai injilku. Firman Allah harus menjadi firman dari Allah Imannuel, yaitu yang hidup berjalan bersama kita masing-masing. Roma 16:25, “Menurut injil yang kumasyurkan (dalam bahasa aslinya: menurut injilku) dan pemberitaan tentang Yesus Kristus, sesuai dengan pernyataan rahasia yang didiamkan berabad-abad lamanya.” Kalau begitu, bagaimana caranya agar firman Alkitab menjadi injil kita masing-masing?

1.    Jika ingin firman Alkitab menjadi injilku, maka pertama kita harus bertobat. Dikatakan, “Bertobatlah, kerajaan Allah sudah dekat, percayalah kepada injil.” Kalau kita tidak percaya Alkitab, maka sorga tidak akan datang mendekat pada kita.

2.    Jika ingin firman menjadi injilku, kita harus memakannya seperti Wahyu 10:9-10. Jika firman di Alkitab telah menjadi injil kita masing-masing, barulah kita bisa menyampaikannya dengan semaksimal mungkin.

Kiranya saya berharap agar injil Tuhan menjadi injilku masing-masing serta firman sejarah penebusan juga menjadi firmanku masing-masing sehingga saudara semua bisa menjadi orang dari injil yang bisa menyampaikan firman semaksimal mungkin. Amin.